BELAJAR BHS.ARAB
BELAJAR BHS.ARAB
oleh : Muhammad saat
اَلتَّحِيَّاتُ وَالتَّهْنِئَة
Ucapan salam dan selamat
Arti
Cara Baca
Ungkapan
No
Selamat atas kalian
Assalaamu ‘alaikum
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
1
Jawab : dan kalian juga demikian
Wa ‘alaikum salaam
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمْ
2
Selamat pagi
Shabaahul Khair
صَبَاحُ اْلخَيْرِ
3
Jawab : Selamat pagi
Shabaahun Nuur
صَبَاحُ النُّوْر
4
Selamat sore
Masaa ul Khair
مَسَاءُ اْلخَيْرِ
5
Jawab : Selamat sore
Masaa un-nuur
مَسَاءُ النُّوْر
6
Selamat tidur
Tashbahu ‘alal khair
تَصْبَحُ عَلَى اْلخَيْرِ
7
Jawab : selamat tidur
Wa anta min ahluh
وَأَنْتَ مِنْ أَهْلِهِ
8
Selamat hari raya
Kullu sanah wa anta thayyib
كُلُّ سَنَةٍ وَأَنْتَ طَيِّبٌ
9
Jawab : Selamat hari raya
Wa anta Thayyib
وَأَنْتَ طَيِّبٌ
10
Selamat
Mabruuk
مَبْرُوْكْ
11
Jawab : sama-sama
Allaahu yubaarik fiik
اَللّٰهُ يُبَارِكُ فِيْكَ
12
اَلأَسْمَاءُ
Kata Benda
Arti
Cara Baca
Nama Benda
No
Buku
Kitaabun
كِتَابٌ
1
Pena/pulpen
Qalamun
قَلَمٌ
2
Buku tulis
Kurraasatun
كُرَّاسَةٌ
3
Pensil
Qalamun Rashaash
قَلَمٌ رَصَاص
4
Mistar
Mistharatun
مِسْطَرَةٌ
5
Penghapus/Stip
Mimsahatun
مِمْسَحَةٌ
6
Tas
Haqiibatun
حَقِيْبَةٌ
7
Sekolah
Madrasatun
مَدْرَسَةٌ
8
Kelas
Fashlun
فَصْلٌ
9
Meja
Maktabun
مَكْتَبٌ
10
Kursi
Kursiyyun
كُرْسِيٌّ
11
Papan tulis
Sabbuuratun
سَبُّوْرَةٌ
12
Rumah
Baytun
بَيْتٌ
13
Mesjid
Masjidun
مَسْجِدٌ
14
Pintu
Baabun
بَابٌ
15
Jendela
Naafidzatun
نَافِذَةٌ
16
Lapangan
Maydaanun
مَيْدَانٌ
17
Pasar
Suuq
سُوْقٌ
18
Pohon
Syajaratun
شَجَرَةٌ
19
Buah
Tsamratun
ثَمْرَةٌ
20
Kata-kata di atas yang berakhiran Ta Marbuuthah (ة) dinamakan perempuan/Muannats (مُؤَنَّثْ) sedangkan yang tidak atau kosong dari tanda Ta Marbuuthah (ة) dinamakan laki-laki/Mudzakkar (مُذَكَّرْ).
Latihan : Tentukan kata-kata di atas yang termasuk kategori prempuan (muannats).
إِسْمُ اْلإِشَارَةِ
Kata penunjuk
Kata penunjuk adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan sesuatu baik ia dekat maupun jauh. Di dalam bahasa Arab, kata penunjuk untuk menunjukkan sesuatu yang dekat adalah HAADZA=Ini (هٓذَا) dan HAADZIHI=Ini (هٓذِهِ), sedangkan kata penunjuk jauh adalah DZAALIKA=Itu (ذَلِكَ) dan TILKA=Itu (تِلْكَ), dan cara penggunaannya pun berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kata menjadi laki-laki (mudzakkar) dan Perempuan (Muannats). Kata HAADZA dan DZAALIKA digunakan untuk kata yang menunjukkan atas Laki-laki/Mudzakkar, sedangkan kata HAADZIHI dan TILKA digunakan untuk kata yang menunjukkan atas Perempuan/Muannats. Contohnya :كِتَابٌ هَذَا =Ini buku, danسَبُّوْرَةٌ تِلْكَ =Itu papan tulis. Untuk lebih memperjelas, perhatikan table di bawah ini :
كِتَابٌهَذَا مُذَكَّرْ هٓذَا
ذَلِكَ
هٓذِهِ
سَبُّوْرَةٌ تِلْكَ تِلْكَ
مُؤَنَّثْ
Setelah mengetahui penggunaan kata penunjuk, akan ditambahkan beberapa kata untuk membantu dalam mempraktekkannya, yaitu kata Tanya; Ma=Apa (مَا), Hal=Apakah (هَلْ) dan Ayna=Dimana (أَيْنَ). Juga beberapa kata keterangan, yaitu; (عَلَى)‘Ala=di atas, (تَحْتَ)Tahta=di bawah, (فِيْ)Fi=di dalam, (فَوْقَ)Fawqa=Di atas, (وَرَاءَ)Waraa a=di belakang, (أَمَامَ) Amaama=di depan dan (جَنْبُ) Janbu=di samping. Contoh :
مَاهَذَا؟
ذَلِكَ كِتَابٌ
مَاتِلْكَ؟
تِلْكَ كُرَّاسَةٌ
هَلْ هَذَا قَلَمٌ؟
نَعَمْ ، ذَلِكَ قَلَمٌ
لاَ ، بَلْ ذَلِكَ كِتَابٌ
أَيْنَ اْلكِتَابُ؟
اَلْكِتَابُ عَلىَ اْلمَكْتَبِ
اَلتَّعَارُفْ
Perkenalan
Dialog(حِوَارٌ)
أَحْمَدُ : اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ؟
Assalaamu ‘alaikum
خَالِدٌ : وَعَلَيكُمُ السَّلاَمُ
Wa ‘alaikumus-salaam
أَحْمَدُ : كَيْفَ حَالُكَ؟
Cara Baca : Kayfa haaluka
Arti : Apa kabar?
خَالِدٌ : بِخَيْرٍاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
Bikhair Alhamdu lillah
Alhamdulillah baik-baik saja
أَحْمَدُ : مَاإِسْمُكَ؟
Masmuka
Siapa namamu?
خَالِدٌ : إِسْمِيْ خَالِدٌ
Ismi Khaalid
Nama saya khalid
أَحْمَدُ : مَاإِسْمُ أَبِيْكَ؟
Masmu Abiika
Siapa nama ayahmu?
خَالِدٌ : إِسْمُهُ مُحَمَّدُ
Ismuhu Muhammadun
Nama ayah saya Muhammad
أَحْمَدُ : وَمَاإِسْمُ أُمِّكَ؟
Wa maa Ismu Ummika
Siapa nama ibumu?
خَالِدٌ : إِسْمُهَا زَيْنَبٌ
Ismuhaa Zainab
Namanya Zainab
أحْمَدُ : أَيْنَ تَسْكُنُ يَاخَالِد؟
Ayna taskunu ya khaalid
Dimana kamu tinggal, khalid?
خَالِدٌ : أَسْكُنُ فِيْ سِيْلاَلِي
Askunu fii siylaaliy
Saya tinggal di Silale
أحْمَدُ : وَأَيْنَ تَدْرُسُ؟
Wa ayna tadrusu
Dimana kamu sekolah?
خَالِدٌ : أَدْرُسُ فِي الْمَدْرَسَةِ اَلثَّانُوِيَّةِ اَلْهِلاَل بِأَمْبُوْنِ
Adrusu fil madrasati attsaanuwiyyati Al-Hilaal bi ambuun
Saya sekolah di SMP al-Hilal Ambon
أحْمَدُ : شُكْرًا لِمَعْرِفَتِكَ؟
Syukran lima’rifatik
Terima kasih telah mengenalmu
خَالِدٌ : عَفْوًا
‘Afwan
Sama-sama
أَحمدُ : مَعَ السَّلاَمَةِ
Ma’assalaamah
Sampai jumpa
خَالِدٌ : إِلَى اللِّقَاءِ
Ilalliqaa i
Sampai ketemu lagi
Setelah menghafalkan dan mempraktekkan dialog di atas dengan sesama teman, satu persatu siswa maju ke depan untuk memperkenalakan dirinya kepada yang lain, dengan menggunakan bentuk di atas dengan format sebagai berikut :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Assalaamu alaikum
إِسْمِى…..
Ismii
إِسْمُ أَبِيْ……
Ismu abii
إِسْمُ أُمِّيْ ……
Ismu Ummii
أَسْكُنُ فِيْ ……
Askunu Fii
وَأَنَا أَدْرُسُ فِيْ ……
Wa ana adrusu fii
شُكْرًا
Syukran
اَلضَّمَائِِر
Kata ganti orang
Arti
Cara Baca
Kata ganti orang
No
Kamu (1 orang laki2)
Anta
أَنْتَ
1
Kalian (2 orang laki2)
Antumaa
أَنْتُمَا
2
Kalian (banyak laki2)
Antum
أَنْتُمْ
3
Kamu (1 orang perempuan)
Anti
أَنْتِ
4
Kalian (2 org perempuan)
Antumaa
أَنْتُمَا
5
Kalian (banyak perempuan)
Antunna
أَنْتُنَّ
6
Dia (1 orang laki2)
Huwa
هُوَ
7
Mereka (2 orang laki2)
Humaa
هُمَا
8
Mereka (banyak laki2)
Hum
هُمْ
9
Dia (1 orang perempuan)
Hiya
هِيَ
10
Mereka (2 orang perempuan)
Humaa
هُمَا
11
Mereka (banyak perempuan)
Hunna
هُنَّ
12
Saya
Anaa
أَنَا
13
Kita/Kami
Nahnu
نَحْنُ
14
Sering kali di saat kita menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab, akan terpengaruh oleh susunan bahasa Indonesia atau kita terlalu memaksakan diri mengada-ada terjemahannya ke dalam bahasa Arab, contoh; kata “durian”, di Arab tidak ada buah durian sehingga tidak ada bahasa Arabnya durian, namun kita akan menjumpai bahasa Arab durian di dalam kamus Indonesia – Arab.
Di dalam mengucapkan salam dan memberikan selamat pun demikian, seringkali kita mendengar “selamat sore”, dan “selamat malam” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan ungkapan “Nahaaran sa’iida (نَهَارًا سَعِيْدًا)” dan Laylan sa’idah (لَيْلاً سَعِيّدًا)”. Padahal ungkapan ini berarti selamat menikmati siang atau malam. Contoh; si Ali ingin bermalam mingguan dengan pacarnya, kemudian kita mengucapkan “Laylan Sa’iidah” yang berarti selamat menikmati malammu.
Kadang pula ungkapan untuk mengucapkan selamat ulang tahun digunakan “عِيْدُ الْمِيْلادِ السَّعِيْد” Sementara ungkapan yang digunakan untuk hal itu adalah “كُلُّ سَنَةٕ وَ أنْتَ طَيِّبٌ”. Di bawah ini beberapa ucapan salam dan memberikan ucapan selamat :
Selamat atas kalianAssalaamu ‘alaikum
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
( jawaban )Wa ‘alaikum salaam
وَعَلَيْكُم السَّلاَ مُ
Selamat datingAhlan wasahlan
أَهْلأ وَ سَهْلأ
( jawaban )Ahlan bik
أهْلأ بِكَ
Selamat datingMarhaban
مَرْحَبٔا
( jawaban )Marhaban bik
مَرْحَبٔا بِكَ
Selamat pagiShabaahul khair
صَبَاحُ الْخَيْرِ
( jawaban )Shabaahun-nuur
صَبَاحُ النُّوْرِ
Selamat soreMasaa ul khair
مَسَاءُ الْخَيْرِ
( jawaban )Masaa un-nuur
مَسَاءُ النُّوْرِ
Selamat tidurTashbahu ‘alal khair
تَصْبَحُ عَلىَ الْخَيْرِ
( jawaban )Wa anta min ahlih
وَأَنْتَ مِنْ أَهْلِهِ
Selamat ( hari-hari besar, ‘Ied, tahun baru. Ultah )Kullu sanah wanta thayyib
كُلُّ سَنَةٕ وَ أنْتَ طَيِّبٌ
( jawaban )Wanta thayyib
وَأنْتَ طَيِّبٌ
Selamat ( Kelulusan, Nikah, Jabatan, mendapat rezki )Mabruuk
مَبْرُوْك
( jawaban )Allaahu yubaarik fiik
الله يُبَا رِكُ فِيْكَ
Selamat ( setelah menunaikan shalat )Haraman
حَرَمٔا
( jawaban )Jam’an
جَمْعٔا
Selamat ( setelah mandi )Na’iiman
نَعِيْمٔا
( jawaban )An’amallaahu ‘alaik
أَنْعَمَ الله عَلَيْكَ
Selamat menjalankan ibadah puasRamadhaan kariim
رَمَضَانٌ كَرِيْمٌ
(jawaban)Allaahu akram
اَللّٰهُ اَكْرَم
Semoga Allah memberimu hidayahRabbuna yasyfiik
رَبُّنَا يَشفِيْكَ
Semoga Allah MenjagamuRabbuna yahmiik
رَبُّنَا يَحْمِيْكَ
DIALOG UMUM DAN CARA BACA
Di bawah ini akan diberikan beberapa dialog umum (sehari-hari) beserta cara baca, yang akan sangat dan dapat membantu di dalam berpraktik dan latihan berkomunikasi baik bagi yang telah dapat membaca huruf Arab maupun yang belum. Berlatihlah dialog-dialog ini secara terus menerus hingga betul-betul menguasainya.
اَلتَّعَارُف
Atta`aaruf
Perkenalan
خَالِدٌ ׃ اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُم
Khalid : Assalaamu ‘alaikum
عَبْدُ اللّه ׃ وَعَلَيْكُمُ السَّلاَ م
Abdullah : Wa’alaikum salaam
خَالِدٌ ׃ كَيْفَ حَالُكَ ؟
Khalid : Kayfa haaluka ?
Khalid : Apa Kabar ?
عَبْدُ اللّه ׃ بِخَيْرٍ ٬ الْحَمْدُ لِلّه
Abdullah : Bikhair Alhamdulillah
Abdullah : Alhamdulillah baik-baik saja
خَالِدٌ ׃ مَا إِسْمُكَ ؟
Khalid : Masmuka ?
Khalid : Siapa namamu ?
عَبْدُ اللّه ׃ إِسْمِيْ عَبْدُ اللّه ٬ وَ أَنْتَ ؟
Abdullah : Ismii ‘Abdullaah, Wanta ?
Abdullah : Nama saya Abdullah, dan nama kamu ?
خَالِدٌ ׃ أَنا خَالِدٌ
Khalid : Ana Khaalid
Khalid : Saya Khalid
عَبْدُ اللّه ׃ أَهْلأ يَا خالِدٌ
Abdullah : Ahlan yaa khaalid
Abdullah : Salam perkenalan denganmu hei khalid
خَالِدٌ أَهْلاً وَسَهْلاً بِكَ يَا عَبْدَ اللّه
Khalid : Ahlan wasahlan bika yaa ‘abdallah
Khalid : Sama-sama hei Abdullah
عَبْدُ اللّه ׃ هَلْ أَنْتَ أَمْبُوْ نِيٌّ ؟
Abdullah : Hal anta Ambuuniy ?
Abdullah : Apakah kamu orang Ambon ?
خَالِدٌ ׃ نَعَمْ ، أَنَا أَمْبُوْنِيٌّ وَ أَنْتَ ؟
Khalid : Na’am ana Ambuuniy, wanta ?
Khalid : Iya, saya orang Ambon, dan kamu ?
عَبْدُ اللّه ׃ أَنَا جَا وِيّ
Abdullah : Ana Jaawiyy
Abdullah : Saya orang Jawa
خَالِدٌ ׃ اَئنَ تَسْكُنُ الآنَ ؟
Khalid : Ayna taskunul aana ?
Khalid : Dimana kamu tinggal sekarang ?
عَبْدُ اللّه ׃ أَسْكُنُ فِي ٨ ( ثَمَانِيَة ) شَارِعِ حَسَنُ الدِّ يْن بأَمْبُوْن
Abdullah : Askunu fii tsamaaniyati syaari’ Hasaanuddiin bi Ambuun
Abdullah : Saya tinggal di jl Hasanuddin no 8 Ambon
خَالِدٌ : وَاَيْنَ تَدْ رُسُ ؟
Khalid : wa ayna tadrus ?
Khalid : Dan dimana kamu sekolah ?
عَبْدُ الله : أَدْ رُسُ فِي الْمَدْ رَسَةِ الإِعْدَ ادِ يَةِ الإِسْلاَ مِيَةِ ” السَّلاَ م “
Abdullah : Adrusu fil madrasatil I’daadiyyatil islaamiyyati “ As-salaam “
Abdullah : Saya sekolah di SMP islam Assalaam
خَالِدٌ ׃ مَا لُعْبَتُكَ ؟
Khaalid : Maa Lu’batuka ?
Khalid : Kamu suka permainan apa ?
عَبْدُ اللّه ׃ أَنَا أَلْعَبُ كُرَة َالْقَدَ مِ ، وَمَا لُعْبَتُكَ ؟
Abdullah : Ana al’abu kuratal qadami
Abdullah : saya main sepak bola
خَالِدٌ ׃ أَلْعَبُ كُرَةَ السَّلَّةِ
Khalid : Anaa al’abu kuratas-sallati
Khalid : saya suka main bola basket
عَبْدُ اللّه ׃ وَمَا هِوَايَتُكَ يَا خَالِدُ ؟
Abdullah : Wamaa hiwaayatuka ya khaalid ?
Abdullah : Dan apa hobimu hei Khalid ?
خَالِدٌ ׃ هِوَايَتِيْ جَمْعُ الطَّوَابِعِ ، وَأَنْتَ ؟
Khalid : Hiwaayatiy jam’ut-thawaabi’. Wanta ?
Khalid : Hobiku koleksi prangko, dan kamu ?
عَبْدُ اللّه ׃ هِوَايَتِيْ اَلرَّسْمُ وَ السِّبَا حَةُ
Abdullah : Hiwaayati ar-rasmu was-sibaahah
Abdullah : Hobiku melukis dan berenang
خَالِدٌ ׃ أَنَا سَعِيْدٌ جِدًّ ا لِمَعْرِفَتِكَ
Khalid : Anaa sa’iidun jiddan lima’rifatik
Khalid : Senang sekali saya dapat berkenalan denganmu
عَبْدُ اللّه ׃ وَ أَنَا أَيْضًا
Abdullah : Wanaa aydhan
Abdullah : Saya pun demikian
خَالِدٌ ׃ شُكْرًا عَلَي التَّعَارُفِ
Khalid : Syukran ‘alat-ta’aarufi
Khalid : Terima kasih atas perkenalannya
عَبْدُ اللّه ׃ عَفْوًا
Abdullah : Afwan
Abdullah : Sama-sama
خَالِدٌ ׃ مَعَ السَّلاَ مَةِ
Khalid : Ma’as-salaamah
Khalid : Sampai jumpa
عَبْدُ اللّه ׃ مَعَ السَّلاَ مَةِ
Abdullah : Ma’as-salaamah
Abdullah : Sampai jumpa lagi
فِي الشَّارِعِ
Fis-syaari`
Di Jalan
خَالِدٌ : مِنْ فَضْلِكَ ٬ أيْنَ الْمَتْحَفُ ؟
Khalid : Min fadhlik, aynal mathaf ?
Khalid : Persmisi ! dimana Musium ?
شُرْطَة : الْمَتْحَفُ بَعِيْدٌ مِنْ هُنَا ٬ تَقْدِ رُأنْ تَرْكَبَ حَافِلَة ً
Syurthah : Almathafu ba’iid min huna, taqdiru an tarkaba haafilah
Polisi : Musium sangat jauh dari sini, kamu dapat menggunakan bus
خَالِدٌ : أيْنَ مَحَطَّة ُالْحَافِلا َتِ ؟
Khalid : Aynal mahatthatul haafilah ?
Khalid : Dimana terminal busnya ?
شُرْطَة : سِرْ فِي هٰذ َا الشَّارِعِ إلىَ الْمَيْدَ انِ ثُمَّ إِتَّجِهْ إلىَ الْيَمِيْنِ وَسَتَجِدُ مَحَطَّة َالْحَافِلا َتِ أمَامَامَكَ ٬ إرْكَبْ الحَافِلَة َ رَقْمُ ١٠٠ ( مِائَة ).
Surthah : Sir fi haadzas-syaari’ ilal maydaan tsumma ittajih ilal yamiin wasatajidu mahatthatalhaafilah amaamak, irkabil haafilah raqm miah
Polisi : Lewat jalan ini hingga ke lapangan kemudian belok kanan kamu akan jumpai terminal tepat di depanmu. Naiklah bus no 100.
( وَصَلَ خَالِدٌ فِي الْمَحَطَّةِ )
( Washala khaalidun fil mahatthati )
( Khalid tiba di terminal )
خَالِدٌ : لَوْ سَمَحْتَ ٬ أعْطِنِيْ التَّذ ْكِرَة َ
Khalid : Law samaht, a’thiniy tadzkirah
Khalid : Permisi, berikan saya karcis !
سَائِق : التَّذ ْكِرَة َبِعَشَرَةِ قُرُوْشٍ
Saaiq : At-tadzkirah bi’asyarati quruusy
Supir : Karcisnya seharga 10 piester
خَالِدٌ : تَفَضَّلْ ٬ نَزِّلْنِي عِنْدَ بَوّابَةِ الْمَتْحَفِ
Khalid : Tafaddhal, nazzilniy ‘inda bawwabatil mathaf
Khalid : Silahkan (ambil uangnya) !, turunkan saya tepat di gerbang musium
سَائِق : اَلْمَحَطَّة ُالْقَا دِ مَة ُ قَرِيْبٌ مِنَ الْمَتْحَفِ وَعِنْدَ إِشَارَةِ الْمُرُوْرِ إِتَّجِهْ إلىَ الْيَسَارِ وَسَوْفَ تَجِدُ
بَوَّابَة الْمَتحَفِ أمَامَكَ .
Saaiq : Almahatthatul qaadimah qariibun minal mathafi, wa ‘inda isyaaratil muruur
ittajih ilal yasaar wa saufa tajidu bawwabatal mathaf amaamak
Supir : halte berikutnya lebih dekat dengan museum, di lampu merah belok kiri kamu akan dapati gerbang musium
خَالدٌ : شُكُرًا جَزِيْلا
Khalid : Syukran jaziila
Khalid : Terima kasih banyak
سَائِق : مَعَ السَّلا َمَةِ
Saaiq : Ma’as-salaamah
Supir : sampai jumpa
عِنْدَ الْبَقَالَةِ
`Indal baqaalah
Di Toko/Kedai
طَارِق : هٰذِ هِ جُبْنَةٌ لَذِ يْذَ ة
Thariq : Haadzihi jubnatun ladzidzatun
Thariq : Keju ini enak sekali
مِنْ أَيْنَ إِشْتَرَيْتَهُ يَا حَسَنٌ ؟
Min ayna isytaraytahu yaa hasan
Dimana kamu membelinya hei Hasan
حَسَن : إشْتَرَيْتُهُ مِنَ بَقَالَةِ سَمِيْر
Hasan : Isytaraytuhu min baqaalati Samiir
Hasan : Saya membelinya di took “ Samir”
طَارِق : بِجَوَارِالْمَدْ رَسَةِ ؟
Thariq : Bijawaaril madrasati ?
Thariq : (Toko)Yang disamping sekolah ?
حَسَن : نَعَمْ
Hasan : Na’am
Hasan : Iya
طَارِق : بِكَمِ عُلْبَةٔ ؟
Thariq : Bikamil ‘ulbah ?
Thariq : Berapa harganya satu kotak /dos ?
حَسَن : بِخَمْسُمِائَةِ رُوْبِيَة ً
Hasan : Bikhamsumiati ruubiyyatan
Hasan : Harganya 500 rupiah
طَارِق : وَالله ٬ رَخِيْصٌ جِدّ ًا
Thariq : Wallaahi, rakhiishun jiddan
Thariq : Waah…murah sekali
سَأَشْتَرِي عُلْبَة مِنْهَا
Sa asytari ‘ulbatan minha
Saya akan membeli sebungkus juga
شُكْرًاعَلىَ مَعْلُوْمَتِكَ يَا حَسَنٌ
Syukran ‘alaa ma’luumatika yaa Hasan
Terima kasih atas informasinya hei Hasan
حَسَن : عَفْوًا
Hasan : ‘Afwan
Hasan : Sama-sama
( دَ خَلَ طَارِقُ البَقَالَة )
( Dakhala Thaarigu albaqaalata )
(Thariq memasuki toko )
طَارِق : السّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
Thariq : Assalaamu ‘alaikum
Thariq : Selamat atas kalian
البَائِع : وَعَلَيْكُمُ السَّلاَ م ٬ أَيُّ خِدْ مَة ؟
Baa’i’ : Wa’alaikum salam, Ayyu khidmah ?
Penjual : Wa’alaikum salam, ada yang bisa saya bantu ?
طَارِق : أرِيْدُ كِيْلُوْ سُكَّر وَ عُلْبَةُ جُبْنَة مِنْ فَضْلِكَ
Thariq : Uriidu kiiluu sukkar wa ‘ulbata jubnatin min fadhlik
Thariq : Saya mau beli 1 kg gula dan sebungkus keju
البَائِع : حَاجَةٌ ثَانِيَةٌ ؟
Baa’I’ : Haajatun tsaaniyah ?
Penjual : Ada lagi yang lain ?
طَارِق : لاَ شُكرٔا ٬ بِكَمِ الْحِسَابُ كُلُّه ؟
Thariq : Laa syukran, bikamil hisaab kulluh
Hariq : Tidak, terima kasih, berapa harganya semua ?
البَائِع : بِسِتُّمِائَةِ رُوْبِيَّة
Baa’I’ : bisittumiati ruubiyyah
Penjual : 600 rupiah
طَارِق : تَفَضَّلْ
Thariq : Tafaddhal
Thariq : Silahkan !
البَائِع : شُكْرٔا مَعَ السَّلاَ مَة
Baa’I’ : Syukran, ma’as-salaamah
Penjual : Terima kasih, sampai jumpa
طَارِق : مَعَ السَّلاَ مَةِ
Thariq : Ma’as-salaamah
Thariq : Sama-sama
الزِّيَارَة
Azziaarah
Berziarah
حَامِدٌ : أيْنَ تَسْكُنُ ؟
Haamid : Ayna taskunu
Hamid : dimana kamu tinggal
عُمَر : أسْكُنُ فِي شَا رِعِ حَسَنُ الدِّ يْن
Umar : Askunu fii syaari’ Hasanuddin
Umar : Saya tinggal di Jl Hasanuddin
وَأنْتَ ٬ أيْنَ تَسْكُنُ ؟
Wanta, ayna taskun ?
Dan kamu, dimana kamu tinggal ?
حَامِد : أسْكُنُ فِيْ شَا رِعِ إمَام بُنْجُوْل
Hamid : Askunu fii syaari’ Imam Bunjuul
Hamid : Saya tinggal di jalan Imam Bonjol
سَأزُوْرُكَ الْيَوْمَ إنْ شَاء الله
Sa azuurukal yauma insyaa Allaah
Saya akan menziarahimu ( berkunjung ) hari ini insya Allah
عُمَر : أهْلاً وَسَهْلاً ٬ أنَا فِيْ إنْتِظَارِكَ
Umar : Ahlan wasahlan, anaa fii intidzhaarika
Umar : Dengan senang hati, saya akan menunggu kunjunganmu
مَتَى تَحْضُرُ ؟
Mataa tahdhur
Kapan kamu datang ?
حَامِد : فِي الْخَامِسَةِ مَسَا ءً ا بِإ ذ ْنِ الله
Hamid : Fil khaamisati masaa an bi idznillah
Hamid : Jam 5 sore insya Allah
مَاعُنْوَانُكَ بِالْكَامِلِ ؟
Maa ‘unwaanuka bilkaamil
Mana alamat lengkap rumahmu
عُمَر : ٦ شَا رِع حَسَنُ الدِّ يْنِ بِجَوَارِ الْمَسْجِدِ
Umar : Sittah Syaari’ Hasanuddin bijawaaril masjid
Umar : Jl Hasanuddin no 6 disamping mesjid
حَامِد : مُتَشُكْر
Hamid : Mutasyakkir
Hamid : Terima kasih
UNGKAPAN UMUM DALAM DIALOG
Berdialog merupakan salah satu cara yang sangat efektif dalam penguasaan suatu bahasa. Kendala yang selalu dijumpai saat berbicara/berdialog adalah kesulitan dalam mengatur/menyusun kata perkata yang membutuhkan waktu yang lama dalam berfikir tentang kosa kata dan cara penyusunannya dalam kalimat, kesalahan penempatan kata pun pasti ada.
Contoh; di saat ke kantor imigrasi ingin memperpanjang visa yang telah habis masa berlakunya, mereka berkata (لَقَدْ مَاتَتْ إِقَامَتِي أُرِيْدُ أَنْ أُطَوِّلْهَا) “telah mati visa saya dan ingin memperpanjangnya”, meski terjemahannya benar secara bahasa Indonesia namun penempatan katan yang salah, diamana kata “mati” dan “memperpanjang” tidak tepat. Yang tepat adalah (إِنْتَهَتْ مُدَّةُ صِلاَحِيَةِ تَأْشِيْرَتِي أُرِيْدُ تَجْدِيْدَهَا)
Olehnya itu, kami berikan beberapa ungkapan umum yang akan sangat membantu dalam berdialog dan berkomunikasi sehari-hari :
الْعِبَارَاتُ الْعَامَّةُ فِي الْحِوَار
Ungkapan Umum dalam Dialog
ARTI
CARA BACA
UNGKAPAN
Selamat atas kalianAssalaamu ‘alaikum
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
( jawaban di atas )Wa ‘alaikum salaam
وَعَلَيْكُم السَّلاَ مُ
Selamat datingAhlan wasahlan
أَهْلأ وَ سَهْلأ
( jawaban)Ahlan bik
أهْلأ بِكَ
Selamat datingMarhaban
مَرْحَبٔا
( jawaban)Marhaban bik
مَرْحَبٔا بِكَ
Apa kabar ?Kayfa haaluk ?
كَيْفَ حَالُكَ ؟
Apa kabar ?Kayf akhbaaruk ?
كَيْفَ أَخْبَارُكَ ؟
Baik-baik saja (Jawab)Bikhair alhamdulillaah
بِخَيْرِ اَلْحَمْدُ لله
Alhamdulillah, semua baik-baik sajaAlhamdulillah kullu tamaan
اَلْحَمْدُ لله كُلُّ تَمَام
Permisi ( di saat lewat )‘An iznik
عَنْ إِذْ نِكَ
Permisi ( di saat ingin meminta bantuan atau bertanya )Law samaht
لَوْ سَمَحْتَ
Tolong berikan saya 1 kg gulaA’thinii kitluu sukkar min fadhlik
أَعْطِنِي كِيْلُوْ سُكَّر مِنْ فَضْلِكَ
Silahkan ! (jawab)Tafaddhal
تَفَضَّلْ
Ada yang bias saya bantu ?Ayyu khidmah ?
أَيُّ خِدْ مَة
Tidak, terima kasihLa , Syukran
لاَ ٬ شُكْرٔا
MaafAasif / Ana aasif
آسِفٌ / أنَاآسِف
Maafkan sayaSaamihnii
سَامِحْنِيْ
Maafkan sayaAna a’tadzir
أَنَا أَعْتَذِرْ
Jangan repot-repotLa tet’ab nafsak
لاَ تَتْعَبُ نَفْسَكَ
Tidak usah repot-repotLaa daa’iyah litta’bi
لاَ دَاعِيَة لِلتَّعْبِ
Sudah ?Khalaash ?
خَلاَ صْ ؟
Tunggu sebentarIntadhir lahdzah
إِنْتَظِرْ لَحْظَة
Cepat !Bisur’ah
بِسُرْعَةٍ
Pelan-pelan !Bir-raahah
بِالرَّاحَةِ
Jauhilah dariku`Alaika `anniy
عَلَيْك عَنِّي
Biarkan aku sendiriSibniy liwahdiy
سِبْنِي لِوَحْدِي
Jangan buru-buruLa tasta’jil
لاَ تَستَعْجِل
Pelan-pelanlah berbicara dengankuKallilmniy bir-raahah
كَلِّمْنِي بِالرّاحَةِ
Telfon saya !Kallimniy ‘alat-tilfuun
كَلِّمْنِي عَلىَ التِّلِيْفُوْن
Telfon saya !Ittashil biy
إتَّصِلْ بِي
Temui aku sebelum dzhuhurQaabilniy qablad-dzuhr
قَابِلْنِي قَبْلَ الظُّهْرِ
Mari sini !Ta’aal
تَعَالْ
AyoHayya
هَيَّا !
AyoYallah (‘Amiyah)
يَا الله
Ayo kita pergiHayya binaa nadzhab
هَيَّا بِنَا نَذْ هَبُ
Ngomong-ngomong…‘Alaa fikrah
عَلَى فِكْرَةٍ
Apakah kamu setuju ?Hal anta muwaafiq ?
هَلْ أنْتَ مُوَافِقٌ؟
Setuju ?Muwaafiq ?
مُوَافِق ؟
Saya setujuAnaa muwaafiq
أنَا مُوَافِق
Dimana liftnya ?Aynal mash’ad ?
أيْنَ الْمَصْعَدُ ؟
Dimana liftnyaAynal asansiir ?
أَيْنَ الأَسَانْسِيْرُ ؟
Tidak berfungsi‘Athlaan
عَطْلاَ ن
SibukMasyghuul
مَشْغُوْلٌ
RusakBaais
بَائِسٌ
Ini berapa harganya ?Bikam haadza ?
بِكَمْ هٰذَ ا ؟
Berapa harga buku iniKam tsamanulkitaab ?
كَمْ ثَمَنُ الْكِتَاب ؟
Berapa semua harganya ?Bikamil hisaab kulluh
بِكَمِ الْحِسَابُ كُلُّه ؟
Saya tidak tahuLaa a’rif
لاَ أَعْرِف
Kira-kira seratusHawaalay miah
حَوَالَي مِائَةٌ
Apakah ada discount ?Hal ‘indaka tahfiidh
هَلْ عِنْدَ كَ تَحْفِيْضٌ
Yakin ?Muta-akkid ?
مَتَأَكِّدٌ ؟
Saya tidak yakinAna ghair muta-akkid
أنَا غَيْرُ مُتَأَ كِّد
Siapa yang bayar ?‘Alaa hisaab man ?
عَلىَ حِسَابِ مَنْ ؟
Saya yang bayar‘Alaa hisaabiy
عَلَى حِسَابِي
Jangan malu-maluLa takhjal
لاَ تَخْجَلْ
Omong kosongKalaam faadhi
كَلاَ مٌ فَاضِي
Omong kosongKalaam Faarigh
كلاَم فَارِغ
Kurang ajarQaliilul adab
قَلِيْلُ الأَدَ بِ
Salah !Khatha’ / Ghalath
خَطَأ / غَلَطْ
Ngomong-ngomong‘Alaa fikrah
عَلَى فِكْرَةٍ
Kamu salahAnta ghalthaan
أَنْتَ غَلْطَانٌ
Saya tidak peduliAna laa ubaali
أنَا لاَ أُبَالِ
Benar / Kamu benarShahiih / Ashabta
صَحِيْحٌ / أصَبْتَ
Benar / betulShah
صَحْ
Pinjamkan saya uangmu ?A’irniy fuluusak
أَعِرْنِيْ فُلُوْسَكَ
Tulong, buka pintuIftahil baab min fadhlik
إِفْتَحِ الْبَابَ مِنْ فَضْلِكَ
Saya tidak mauLaa uriid
لاَ أُرِيْدُ
Saya mohon / Pliiis !!Arjuuk
أرْجُوْكَ
Percayalah padaku !Shaddiqniy
صَدِّ قْنِي
Saya tidak percaya padamuAnaa laa ushaddiquka
أنَا لاَ أُصَدِّ قُكَ
Lama saya tidak melihatmuMa ra aytuka min zamaan
مَا رَأَيْتُكَ مِنْ زَمَانٕ
Saya rindu padamuAna musytaaqun ilayk
أنَا مُشْتَاقٌ إلَيْكَ
Dan saya juga demikianWana kamaan
وَأَنَا كَمَان
Dan saya juga demikianWana aydhan
وَ أَنَا أَيْضًا
Tentu sajaThab’an
طَبْعٔا
Sebenarnya …Fil haqiiqah ….
فِي الْحَقِيْقَةِ ……
Pasti / dengan jelasBidzhabt
بِالظَّبْطِ
Saya tidak tau pastiLaa a’rif bidzhabyh
لاَ أَعْرِفُ بِالظَّبْطِ
Apa maumu ?Maadza turiid ?
مَاذَ ا تُرِيْدُ ؟
Bagaimana pendapatmu ?Maa ra’yuka ?
مَا رَأْيُكَ ؟
Bagaimana sikapmuMaa mauqifuka ?
مَا مَوْقِفُكَ ؟
Dimana kamu bekerjaAyna tasystaghal ?
أَيْنَ تَشْتَغَلْ ؟
Katakan padaku sejujurnyaQul lii bisaraahah
قُلْ لِيْ بِسَرَاحَةٍ
Sejujurnya ….Bisaraahah ….
بِسَرَاحَة ……
Saya bintang filmAna mumattsil
أنَا مُمَثِّل
Wah (Ungkapan takjub )Ya salaam !
يَا سَلاَ مُ !
Dilarang merokokMamnuu’ut-tadkhiin
مَمْنُوْعُ التَّدْ خِيْن
Dilarang berhenti / parkerMamnuu’ul wuquuf
مَمْنُوْعُ الْوُقُوْف
Dilarang lewatMamnuu’ul muruur
مَمْنُوْعُ الْمُرُوْر
Dilarang parkerMamnuu’ul intidzhaar
مَمْنُوْعُ الإِنْتِظَار
Diam !Uskut / ikhras
أُسْكُتْ / إِحْرَسْ
Terserah kamu‘Alaa rahtak
عَلىَ رَاحْتِكَ
Terserah kamu‘Alaa kayfak
عَلىَ كَيْفِكَ
Jangan bercandaLaa tamzah
لاَ تَمْزَحُ
Jangan marahLa taghdhab
لاَ تَغْضَبْ
Jangan marah padakuLaa taz’al minniy
لاَتَزْعَلْ مِنِّي
Ada urusan pentingAmrun dharuuriy
أَمْرٌ ضَرُوْرِيٌّ
Kamu bohongAnta kaddzaab
أَنْتَ كَذَّ ابٌ
Tidak masuk akalGhairu ma’quul
غَيْرُ مَعْقُوْلٕ
Tidak mungkinGhairu mumkin
غَيْرُ مُمْكِنٕ
Ada apa denganmuMaadza bik
مَاذَ ا بِكَ
Kalau kamu sungguh-sungguh pasti kamu lulusIn tajtahid tanjah
إِنْ تَجْتَهِدْ تَنْجَحْ
Awas !Ihtaris
إحْتَرِسْ
Hati-hatiKun hadzran
كُنْ حَذْ رٔا
Sampaikan salamku untuk ayahmuSallimniy ‘alaa abiyk
سَلِّمْنِي عَلىَ أَبِيْك
Sampai jumpaIlal-liqaa’
إلىَ اللِّقَاءِ
( jawaban)Ilal-liqaa’
إلىَ اللِّقَاءِ
Sampai ketemu nantiAraaka laahiqan
أَرَاك لاَحِقًا
Sampai ketemu nantiAsyuufak tsaaniyah
أَشُوْفُك ثَانِيَةً
Sampai jumpaMa’as-salaamah
مَعَ السَّلاَ مَةِ
( jawaban)Ma’as-salaamah
مَعَ السَّلاَ مَةِ
( jawaban)Allaahu yusallimak
الله يُسَلِّمُكَ
Terima kasihSyukran / Mutasyakkir
شُكْرٔا / مُتَشَكِّر
Sama-sama‘Afwan / Al’afw
عَفْؤا / الْعَفْوُ
L. Contoh Dialog dan Ungkapan
أمْثِلَةُ الْحِوَارِ بِالْعَامِّيَة׃
اَلتَّعَارُفُ
ﺃﺤﻤﺩ ׃ السَّلاَمُ عَلَيْكُمٓ؟
Ahmad : Assalaamu `alaikum
Ahmad : Selamat atas kalian
ﺨﺎﻟﺪ ׃ عَلَيْكُمُ السَّلاَم
Khalid : `Alaikumus-salaam
Khalid : Selamat juga atasmu
ﺃﺤﻤﺪ ׃ إِزَيَّكْ؟
Ahmad : Ezayyak ?
Ahmad : Apa Kabar ?
ﺨﺎﻟﺩ ׃ اَلْحَمْدُ لله كُوَيْسْ كُلُّ تَمَام
Khalid : Alhamdulillah kuwayes Kollo tamaam
Khalid : Alhamdulillah semuanya baik-baik saja
ﺃﺤﻤﺩ ׃ مُمْكِنْ أَتَعَارَفْ عَلَيْكَ ؟
Ahmad : Momken ata`aaref `aleyk ?
Ahmad : Bolehkah berkenalan denganmu ?
ﺨﺎﻟﺩ ׃ إِتْفَضَّلْ
Khalid : Itfaddhal
Khalid : Silahkan !
ﺃﺤﻤﺩ ׃ إِسْمَكْ إِيْهْ؟
Ahmad : Ismak eeh ?
Ahmad : Siapa namamu ?
ﺨﺎﻠﺩ ׃ إِسْمِيْ خَالِدٌ
Kalid : Ismi khaalid
Kalid : Nama saya Khalid
ﺃﺤﻤﺪ ׃ جِنْسِيَّتَكْ إِيْه؟
Ahmad : Genseyyatak eeh?
Ahmad : Apa kewaganegaaanmu?
ﺨﺎﻟﺪ ׃ أَنَا أَنْدُوْنِيْسِي ٬وَإنْتَ يَاأَحْمَدْ ؟
Khalid : Anaa Andunisiy, wenta yahmed ?
Khalid :Saya oang Indonesia, kalau kamu?
ﺃﺤﻤﺩ ׃ أنَا مَصْرِيٌ ،عَلَي فِكْرَة ،سَاكِنْ فِيْن يَاخَالِدُ ؟
Ahmad : Ana mashri, `ala fikrah, saaken feyn yaa khaaled?
Ahmad : Saya oang Mesir, ngomong-ngomong dimanakamu tinggal hei khalid?
ﺨﺎﻟﺪ ׃ كُنْتُ سَاكِنْ بِجَاكَرْتَا
Khalid : Kount saaken bi jaakarta
Khalid : Saya tinggal di Jakarta
ﺃﺤﻤﺪ ׃ بِتِدْرِسْ وَلاَّ تِشْتَغَلْ؟
Ahmad : Betidres walla tesytaghal ?
Ahmad : Masih kuliah apa sudah kerja?
ﺨﺎﻟﺪ ׃ أَنَا لِسَّ بَأَدْرُسُ فِي الْجَامِعَةِ
Khalid : Ana lessa badrus fil gam`ah
Khalid : Saya masih kuliah di universitas
ﺃﺤﻤﺪ ׃ رَبُّنَا يُنَجَّحَكَ
Ahmad: rabbuna yenaggehak
Ahmad : Semoga cepat lulus
ﺨﺎﻟﺪ ׃ آمِيْن يَارَبُّ٬ مُتْشَكِّرِيْن قَوِي
Khalid : Amien yaa rabb, mutsyakkieen awi
Khalid : Amien, makasih banyak nih
ﺃﺤﻤﺩ ׃ مَاشِي يَاخَالِد،أشُوْفَكَ ثَانِيَة بِإذْنِ الله ٬مَعَ السَّلاَمَة
Ahmad : Maasyi ya khaalid, Asyuufak taniyah bi eznillah, ma`assalaamah
Ahmad : Ok Khaalid Sampai ketemu lagi, bye
ﺨﺎﻟﺩ ׃ اَلله يُسَلِّمُكَ
Khalid : Allahu yusallemak
Khalid : Sama-sama, bye
فِي الْمَحَلَّة
Di Toko
ﺃﺤﻤﺩ ׃ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
Ahmad : Assalaamu `alaikum
Ahmad : Assalamu `alaikum
ﺤﺎﻤﺩ ׃ وَعَلَيْكُمْ السَّلاَم
Hamid : `Alaikumus-salaam
Hamid : Wa`alaikum salam
ﺃﺤﻤﺩ ׃ لَوْ سَمَحْتَ، عَنْدَكَ قُمَاش
Ahmad : Law samaht, `andak umaash
Ahmad : Permisi, apakah kamu menjual baju kemeja
ﺤﺎﻤﺩ ׃ أَيْوَه عَنْدِنَا أَكْثَرُ أنْوَاعٌ، فَضَّلْ إتْفَرَّجْ عَلَيْهَا
Hamid : Aewah, `andena aktar anwaa`, faddhal etfarrag `aleyha
Hamid : Iya, kami punya banyak macam, silahkan liat dulu
ﺃﺤﻤﺪ ׃ عَنْدَكَ مُوضَة ثَانِيَة غَيْرَ دَاه
Ahmad : `Andak moodha taniyah gher daah ?
Ahmad : Ada mode yang lain selain yang ini ?
ﺤﺎﻤﺪ ׃ إِسْتَنَّ أَشُفُهَا لَكَ
Hamid : Istanna, Asyufhaalak
Hamid : Tunggu sebentar, saya liat dulu
ﺃﺤﻤﺪ ׃ كَمِ الأَسْعَارُ عِنْدَكَ
Ahmad : Kamil es`aar `andak
Ahmad : Berapa harganya ?
ﺤﺎﻤﺪ ׃عَنْدِنَا مِنْ خَمْسِيْنَ رُوْبِيَة إلَى مَا شَاءَ الله
Hamid : `Andena min khamseen ruubiyyah ila maa syaa allaah
Hamid : Ada yang 50 rupiah sampai yang mahal juga ada
ﺃﺤﻤﺩ ׃لَوْ دِيْ ٬ بِكَمْ
Ahmad : Law diy bikam?
Ahmad : kalo yang ini berapa harganya ?
ﺤﺎﻤﺩ ׃ خَمْسَة وَخَمْسِيْنَ رُوْبِيَّة
Hamid : Khamsa wa Khamseen ruubiyyah
Hamid : 55 ribu rupiah
ﺃﺤﻤﺩ ׃ فِي تَحْفِيْضٌ، إِبقَى آخِرُ كَلاَم،كَمْ
Ahmad : Fii tahfeedh ? eb`a aakher kalaam kam?
Ahmad : Ada diskon? Kalau begitu harga matinya berapa?
ﺤﺎﻤﺪ ׃ خَلاَصْ خَمْسَة وَأرْبَعِيْن
Hamid : Khalaash, khamsa we arba`een
Hamid : Sudah, gimana kalo 54
ﺃﺤﻤﺪ ׃ مَاشِي آخُذْهَا
Ahmad : Maasyi aakhudha
Ahmad : Ok, kalo gitu saya ambil
ﺤﺎﻤﺪ ׃ حَاجَة ثَانِيَة
Hamid : Haaga taniyah ?
Hamid : Ada (mau beli) lagi yang lain?
ﺃﺤﻤﺪ ׃ لاَ، شُكْرًا
Ahmad : La’ Syukran
Ahmad : Tidak, terima kasih
ﺤﺎﻤﺪ ׃ مَعَ السَّلامَة
Hamid : Ma`as-salaamah
Hamid : sampai jumpa
مَعَ السَّلامَة ﺃﺤﻤﺪ ׃
Ahmad : Ma’assalaamah
Ahmad : sampai jumpa
Di bawah ini adalah beberapa contoh ungkapan dengan Bahasa Arab Fush-ha yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab ‘Ammiyyah Mesir dan Saudi:
مَعْنَى
Arti
مَصْرِيَة
Bhs Pasar Mesir
سَعُوْدِيَة
Bhs Pasar Saudi
ٰفُصْحى
Bhs Arab resmi
Selamat atas kalian
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
Assalaamu `alikum
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
Assalaamu `alikum
السَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ
Assalaamu `alikum
Selamat datang
أَهْلأ وَ سَهْلأ
Ahlan wasahlan
أَهْلأ وَ سَهْلأ
Ahlan wasahlan
أَهْلأ وَ سَهْلأ
Ahlan wasahlan
Selamat pagi
صَبَاحُ الفوْل
Shabaahul fuul
صَبَاحُ الْخَيْرِ
Shabaahul khair
صَبَاحُ الْخَيْرِ
Shabaahul khair
Selamat sore
مَسَاءُ الْخَيْرِ
Masaa ul kher
مَسَاءُ الْخَيْرِ
Masaa ul kher
مَسَاءُ الْخَيْرِ
Masaa ul khair
Selamat tidur
تَصْبَحُ عَلىَ الْخَيْرِ
Tesbah `alal kher
تَصْبَحُ عَلىَ الْخَيْرِ
Tesbah `alal kher
تَصْبَحُ عَلىَ الْخَيْرِ
Tasbahu `alal khair
Selamat ( hari-hari besar, ‘Ied, tahun baru. Ultah )
كُلُّ سَنَةٕ وَ أنْتَ طَيِّبٌ
Kullu sanah wenta thayyib
كُلُّ سَنَةٕ وَ أنْتَ طَيِّبٌ
Kullu sanah winta thayyib
كُلُّ سَنَةٕ وَ أنْتَ طَيِّبٌ
Kullu sanatin wa anta thayyib
Selamat ( Kelulusan, Nikah, Jabatan, mendapat rezki )
مَبْرُوْك
Mabruuk
مَبْرُوْك
Mabruuk
مَبْرُوْك
Mabruuk
Apa
إِيْه
hEe
إِيْش
Iysy
مَا
Maa
Mengapa
لِيْه
Leyh
لِيْشْ
Liysy
لِمَاذَا
Limaadza
Kapan
إِمْتَى
Imta
مَتَى/ ﺇﻤﺗﻰ
Mataa / Imta
مَتَى
Mataa
Bagaimana
ﺇﺰﱠﻱْ
Izzay
كِيْفْ
Keyf
كَيْفَ
Kayfa
Apa Kabar?
إِزَيَّكْ
Izayyak
كَيْفْ حَالَك
Keyf haalak
كَيْفَ حَالُكَ
Kayfa haaluka
Bagaimana Kabarmu?
إِزَّيْ أخْبَارَكْ
Izzay akhbaarak
إيْشْ أخْبَارَكْ
Iysy akhbaarak
كَيْفَ أخْبَارُكَ
Kayfa akhbaaruka
Alhamdulillah baik-baik saja
كُوَيْسْ الْحَمدُ لله/ اَلْحَمْدُلله كُلُّ تَمَام
Kuways alhamdulillah / Alhamdulillah kullu tamaam
بِخَيْر الْحَمدُ لله
Bikher alhamdulillah
بِخَيْرٍ وَالْحَمْدُ لله
Bikhairin alhamdulillahi
Boleh berkenalan denganmu?
مُمْكِنْ أتَعَارَفْ عَلَيْكْ
Mumkin ata’aaraf ‘alaik
مُمْكِنْ أتَعَارَفْ عَلَيْكْ
Mumkin ata’aaraf ‘alaik
هَلْ يُمكِنُنِي أنْ أتَعَارَفَ عَلَيْكَ
Hal yumkinuni an ata’aarafa ‘alaika
Silahkan
إتْفَضَّلْ
Itfaddhal
فَضَّلْ
Faddhal
تَفَضَّلْ
Tafaddhal
Siapa namamu?
إسْمَكْ إِيْه
Ismak eeh
إيْشِ اسْمَكْ
Iysy ismak
مَا إِسْمُكَ
Maa ismuka
Nama saya khalid
إِسْمِيْ خَالِدٌ
Ismi khaalid
إِسْمِيْ خَالِدٌ
Ismi khaalid
إِسْمِيْ خَالِدٌ
Ismi khaalid
Tinggal di mana
سَاكِنْ فِيْنْ
Saakin feyn
وَيْنْ سَاكِنْ
Weyn saakin
أَيْنَ تَسْكُنُ
Ayna taskunu
Saya tinggal di Silale
كُنْتُ سَاكِنْ فِي سِيْلاَلِي
Kunt saakin fi Silale
أَنَا سَاكِنْ بِسِيْلاَلِي
Ana saakin bi Silale
أسْكُنُ بِسِيْلاَلِي
Askunu bi Silale
Berapa umurmu
عَنْدَكْ كَمْ سَنَة
‘Andak kam sanah
كَمْ عُمْرُكَ
Kam ‘umruk
كَمْ عُمْرُكَ
Kam ‘umruka
Kamu berwarganegara apa?
جِنْسِيَّتَكْ إيْه
Ginsiyatak ee
إِيْشْ جِنْسِيَتَك
Iysy Jinsiyyatak
مَا جِنْسِيَّتُكَ
Ma jinsiyyatuka
Di mana alamatmu
عُنْوَانَكْ فِيْن
‘Unwaanak feyn
وَيْنْ عُنْوَانَك
Weyn ‘Unwaanak
مَاعُنْوَانُكَ
Ma ‘unwaanuka
Apa Pekerjaanmu
بِتِشْتَغَلْ إيْه
Bitisytaghal ee
إِيْشْ شُغْلَكْ
Iysy syughlak
مَا شُغُلُكَ
Maa Syughuluka
Apa yang sedang engkau kerjakan?
بِتَعْمِلْ إِيْه
Bita’mel eyh
إِيْشْ شَوِّي إِنْتَ
Iysy syawwi inta
مَاذَا تَفْعَلْ
Maadza taf’al
Kamu dari mana?
إِنْتَ مِِنْ إيْن
Inta mineyn
إِنْتَ مِنْ إيْن
Inta mineen
مِنْ أيْنَ أنْتَ
Min aina anta
Kapan kamu datang
تيْجئ إمْتى
Tiigi imta
جِيْتْ إمْتَى
Jeyt imta
مَتَى جِئْتَ
Mata ji’ta
Baru saja
مِنْ شُوَيَّ
Min syuwayya
مِنْ شُوَيَّ
Min syuwayya
قَبَْلَ قَلِيْل
Qabla qaliil
Besok datang ketemu saya sebelum dzuhur
تِجِي لِيْ بُكْرَة قَبْلَ الظُّهْر
Tigiili bukrah qabla addzhuhur
تِجِي لِيْ بُكْرَة قَبْلَ الظُّهْر
Tijiili bukrah qubaila ddzhuhur
تَجِيْئُ لِيْ بُكْرَة قَبْلَ الظُهْرِ
Tajiu lii bukrah qabla addzhuhri
Sekarang
دِلْوَقْتِ
Dilwa’ti
دِلْحِيْن
Dilhiin
ﺍﻵﻦ
Al-aan
Mau pergi ke mana sekarang
هَاتْرَوَّحْ فِيْن دِلْوَقْت
Hatrawwah feyn dilwa’ti
فِيْن تَرَاح دِلْحِيْن
Feyn taraah dilhiin
أيْنَ سَتَذْهَبُ الْيَوْم
Aina satadzhabul aana
Mau apa
عَاوُزْ إيْه
‘Aawuz ee
إيْشْ تِبْغَى
Iysy tibgha
مَاذَا تُرِيْدُ
Maadza turiidu
Saya mau tidur
عَايِزْ أنَام
‘Aayiz anaam
أَبْغَى النَّوْم
Abghan naum
أُرِيْدُ أنْ أنَامَ
Uriidu an anaama
Saya tidak mau apa-apa darimu
مُشْ عَايِزْ حَاجَة مِنَّك
Mesy ‘Aayiz haaga minnak
مَا أبْغَى حَاجَة مِنَّك
Maa abgha haajah minnak
لاَأرِيْدُ شَيْئًا مِنْكَ
La uriidu syaian minka
Tunggu sebentar
إِسْتَنَّ شُوَيَّ
Istanna syuwayya
إِسْتَنَّ شُوَيَّ
Istanna syuwayya
إنْتَظِرْ لَحْظَة
Intadzhir lahdzhah
Jangan terlambat
مَا تِتْأَخَّرْشِ
Matet akkharsy
مَا تِتْأَخَّرْ
Ma tit akkhar
لاَ تَتَأَخَّرْ
La tata akkhar
Saya marah denganmu
أنَا زَعْلاَنْ مِنَّكْ
Ana za’laan minnak
أنَا زَعْلاَنْ مِنَّكْ
Ana za’laan minnak
أنَا زَعْلاَنٌ مِنْكَ
Ana ghadhbaan minka
Mengapa marah terhadap saya
زَعْلاَن مِنِّي كِدَه لِيْه
Za’laan minni kida leyh
زَعْلاَنْ مِنِّي لِيْش
Za’lan minni liysy
لِمَاذَا تغْضَبُ مِنِّي
Limaadza taghdhabu minni
Karena kamu terlambat
عَشَان تَأَخَّرْتَ
‘Asyaan ta akkhart
عَشَان تَأَخَّرْتَ
‘Asyaan ta akkhart
لأَنَّكَ تَأَخَّرْتَ
Liannaka ta akkharta
Saya minta maaf / sorry
أَنَا مُتَأَسِّف
Ana muta assif
أنَا آسِفٌ
Ana aasif
أنَا آسِفٌ
Ana aasif
Maaf / sory
مَا عَلَيْشْ
Ma ‘alaysy
مَا عَلَيْشْ
Ma ‘alays
آسِفٌ
Aasif
Permisi
عَنْ إذْنِك
‘an idznak
عَنْ إذْنِك
‘an idznak
عَنْ إذْنِك
‘an idznak
Permisi / jika kau izinkan
لَوْ سَمَحْتَ
Law samaht
لَوْ سَمَحْتَ
Law samaht
لَوْ سَمَحْتَ
Law samahta
Ada yang kau butuhkan / bisa saya bantu?
فِي حَاجَة
Fii haaga ?
فِي حَاجَة
Fii haajah ?
هَلْ هُنَاكَ شَيْئٌ تَحْتَاجُ إلَيْهِ
Hal hunaaka syai`un tahtaaju ilaihi
Tidak, terima kasih
لاَ ٬ شُكْرًا
La’ syukran
لاَ ٬ شُكْرًا
La, syukran
لاَ ٬ شُكْرًا
La, syukran
Tidak ada
مَفِيْشْ
Mafiisy
مَا فِيْ
Maa fii
غَيْرُ َوْجُوْد
Ghairu maujuud
Dimana saya bisa membeli kopi
هَأشْتَرِى الْقَهْوَة فِيْن
Ha asytaril ahwa feyn
وَيْن أشْتَرِى الْقَهْوَة
Weyn asytari al-qahwah
أَيْنَ سَأشْتَرِى الْقَهْوَة
Aina sa asytarii al-qahwata
Di kedai kopi
فِي كَافِتِرِيَا
Fi kafteria
فِي الْمَقْهَى
Fil maqha
فِي الْمَقْهَى
Fil maqha
Di dalam
جَوَّة
Gawwah
جَوَّة
Jawwah
فِى الدَّاخِلِ
Fid daakhili
Masuk ke dalam
أُدْخُلْ / أدِّيْ جَوَّة
Udkhul / Addi gawwah
أُدْخُلْ / أدِّيْ جَوَّة
Udkhul / Addi jawwah
اُدْخُلْ
Udkhul
Maju ke depan
خُشُّ قُدَّام
Khusy uddaam
خُشُّ قُدَّام
Khusy quddam
تَقَدَّمْ إلَى الأمَامِ
Taqaddam ilal amaam
Lihat di depanmu
بُسُّ قُدَّامَك
Buss uddaamak
بُسُّ قُدَّامَك
Buss quddaamak
أُنْظُرْ أمَامَك
Undzhur amaamak
Jalan ke kanan terus ke kiri
ﺨﺶ ﻴﻤﻴﻦ ﻮﺒﻌﺪ ﺸﻤﺎﻞ
Khussyu yamiin wa ba’den syimaal
ﺨﺶﻴﻤﻴﻦﺛﻢﱠﻴﺴﺎﺭ
Khussyu yamin tsumma yasaar
ﺇﻤﺸﻰ ﻴﻤﻴﻨﺎ ﺛﻢﱠﻴﺴﺎﺭ
Imsyii yamiinan tsumma yasaar
Ya, Iya
أَيْوَهْ
Aywah
نَعَمْ / أَيْوَهْ
Na’am / eywah
نَعَمْ
Na’am
Belum
لِسَّ
Lissa
لِسَّ
Lissa
لَمْ
Lam
Ok, Okey
مَاشِي
Maasyii
طَيِّبٌ
Thayyib
حَسَنًا / طَيِّبٌ
Hasanan / Thayyib
Sudah
خَلاَصٌ
Khalaash
خَلاَصٌ
Khalaash
خَلاَصٌ
Khalaash
Setuju?
مُوَافِق
Muwaafi’?
مُوَافِق
Muwaafiq?
هََلْ أنْتَ مُوَافِقٌ
Hal anta muwaafiq
Cepat!
بِسُرْعَةٍ
Bisur’ah
بِسُرْعَةٍ
Bisur’ah
بِسُرْعَةٍ
Bisur’atin
Pelan-pelan!
بِالرَّاحَةِ
Birraha
بِالسُّوِيْس
Bisweys
بِالرَّاحَةِ
Birraahati
Apa ini?
إِيْه دَاه
Ee daa
إِيْش هٰذا
Iysy haadza
مَا هٰذَا
Maa haadza
Tidak apa-apa, Tidak ada masalah
مَفِيْشْ مُشْكِلَة
Mafiisy Musykilah
مَا فِي مُشْكِلَة
Maa fii musykilah
لَيْسَتْ فِيْهِ مَسْأَلَة
Laysat fiihi mas alatun
Mau apa kau?
مَا لَكْ إنْتَ
Inta Maa lak
إِيْش تِبْغَي
Iysy tebgha
مَاذَا تُرِيْدُ
Maadza turiidu
Biarkan saya sendiri
سِبْنِيْ لِوَحْدِي
Sibni liwahdi
سِبْنِيْ لِوَحْدِي
Sibni liwahdi
أُتْرُكْنِي لِوَحْدِيْ
Utrukni liwahdii
Hati-hati!
خَلِّى بَالَك
Khalli baalak
إِحْتَرِسْ
Ihtaris
كُنْ حَاذِرًا
Kun haadziran
Tidak mungkin
مُشْ مُمْكِن
Musy mumkin
لاَ يُمْكِن / مُسْتَحِيْلٌ
La yumkin / mustahiil
لاَ يُمْكِن / مُسْتَحِيْلٌ
La yumkin / mustahiil
Berikan saya secangkir the
هَاتِ كُبَّايَا الشَاي
Hat kubbaaya syai
هَاتِ كُبَّايَا الشَاي
Hat kubbaaya syai
هَاتِ كُوْبًا مِنَالشَاي
Haati kuuban minas syaay
Apakah ada kopi susu
ﻋﻨﺪﻚ ﻘﻬﻭﺓ ﺒﺎﻠﺤﻠﻴﺏ
‘andak ahwa bil haliib
ﻋﻨﺪﻚ ﻘﻬﻭﺓ ﺒﺎﻠﺤﻠﻴﺏ
‘andak qahwa bil haliib
ﻫﻞ ﻋﻨﺪﻚ ﺍﻟﻘﻬﻮﺓ ﺑﺎﻠﺤﻠﻴﺏ
Hal ‘indaka al-qahwatu bil haliibi
Berapa harganya
بِكَمْ
Bikam
بِكَمْ
Bikam
كَمْ ثَمَنُه
Kam tsamanuhu
Mari, kesini nak
تَعَالْ يَاوَلَدُ
Ta’aal ya walad
تَعَالْ يَاوَلَدُ
Ta’aal ya walad
تَعَالْ يَاوَلَدُ
Ta’aala ya waladu
Mari/ayo kita pergi
يَالله بِنَا نَرُوْح
Yallah bina nrawwah
يَالله بِنَا نَرُوْح
Yallah bina nuruuh
هَيَّا بِنَا نَذْهَبُ
Hayya bina nadzhabu
Kita mau ke mana
هَانَرَوَّحْ فِيْن
Hanrawwah feyn
وَيْنْ نَرُوْح
Weyn sanruuh
أَيْنَ سَنَذْهَبُ
Ayna sanadzhab
Kita naik taxi
هَانَرْكَبُ تَاكْس
Hanirkab teks
سَنَركَب تَاكْس
Sanirkab teks
سَنَرْكَبُ سَيَّارَة الأُجْرَة
Sanarkabu sayyaratal ujrati
Saya tidak punya uanga
مَاعَنْدِيْس فُلُوْس
Ma ‘andisy fuluus
مَا عِنْدِي فُلُوْسٌ
Ma ‘indi fuluus
مَا عِنْدِي فُلُوْسٌ
Ma ‘indi fuluus
Jangan takut, saya yang bayar
ﻤﺎﺘﺨﻔﺶﺃﻨﺎ ﺍﻠﻠﻲ ﻫﺄﺪﻔﻊ ﻟﻚ
Matkhafsyii, anally hadfa’ lak
ﻤﺎﺘﺨﺎﻒ ﺴﺄﺪﻔﻊ ﻟﻚ
Ma takhaaf sa adfa’ lak
ﻻﺘﺨﺎﻒ ﺴﺄ ﺪﻔﻊ ﻟﻚ
La takhaaf sa adfa’u laka
Terima kasih banyak
مُتَشَكِّرِيْن قَوِي
Mutsyakkiriin aawi
شُكْرًا جَزِيْلا
Syukran jaziila
شُكْرًا جَزِيْلا Syukran jaziilan
Sampai ketemu lagi
أَشُوفَكْ ثَانِيَة
Asyuufak taanyah
أَشُوفَكْ ثَانِيَة
Asyuufak tsaaniyah
سَأَرَاكَ لاَحِقًا
Sa araaka laahiqan
Mengapa kau melihatku seperti itu?
ﺒﺘﺒﺴﻴﻠﻲﻜﺪﺍﻩ ﻟﻴﻪ
Bitbussili kida leyh
ﺒﺘﺒﺴﻴﻠﻲﻫﻜﺬﺍ ﻟﻴﺵ
Bitbussili haakadza liysy
لِمَاذَا تنْظُرُ إليَ هٰكَذَا
Limaadza tandzhuru ilayya haakadza
Saya merasa ada sesuatu yang aneh dalam hatiku
ﺤﺴﻴﺖ ﺒﺤﺎﺠﺔﻏﺮﻴﺑﺔ ﻔﻲﻘﻠﺒﻲ
Hasseyt bihaaga ghariibah fi alby
ﺤﺴﻴﺖ ﺒﺤﺎﺠﺔﻏﺮﻴﺑﺔ ﻔﻲﻘﻠﺒﻲ
Hasseyt bihaaja ghariibah fi qalby
ﺤﺴﺴﺖ ﺑﺸﻴﺊ ﻏﺮﻴﺏ ﻔﻲ ﻘﻟﺒﻲ
Hasastu bi syai in ghariibin fi qalby
Aku mencintaimu
أنَا بَحِبَّك
Ana bahibbak
أنَا بَحِبَّك
Ana bahibbak
أنَا أُحِبُّكَ
Ana uhibbuka
Saya juga
وَأنَا كَمَان
Wanakamaan
وَأنَا كَمَان
Wanakamaan
وَأنَا أَيْضًا
Wa ana aydhan
Kamu pembohong
أنْتَ كَذَّاب
Inta kaddzaab
أنْتَ كَذَّاب
Inta kaddzaab
أنْتَ كَذَّاب
Anta kaddzaabun
Percayalah padaku
صَدِّقْنِي
Shadda’ni
صَدِّقْنِي
Shaddiqni
صَدِّقْنِي
Shaddiqni
Maafkan aku
مَاعَلَيْش
Ma ‘Aleysy
مَاعَلَيْش
Saamihniy
أنَا آسِفٌ
Ana aasifun
Tidak masalah / tidak apa-apa
مَافِيْشْ مُشْكِلَة
Ma fiiysy musykilah
مَافِي مُشْكِلَة
Ma fi musykilah
لَيْسَتْ فِيْهِ مَسْأَلة
Laysat fiihi mas alatun
Silahkan duduk
إتْفَضَّلْ عُدْ
Itfaddhal ‘uud
تَفَضَّلْ بِالْجُلُوْس
Tafaddhal bil juluus
تَفَضَّلْ بِالْجُلُوْس
Tafaddhal biljuluusi
Mau minum apa
ﻋﺎﻭﺯﺤﺎﺠﺔ ﻟﻟﺸﺮﺏ
‘Auz Haaga lissyarb
ﺘﺒﻐﻰ ﺨﺎﺠﺔ ﻟﻟﺸﺮﺏ
Tibgha haaja lissyarb
ﻤﺎﺫﺍ ﺴﺘﺸﺭﺏ
Maadza satasyrab
Tidak usah repot-repot
ﻤﺎ ﺘﺘﻌﺒﺶ ﻨﻔﺴﻚ
Ma tit’absyi nafsak
ﻤﺎ ﺘﺘﻌﺏ ﻨﻔﺴﻚ
Ma tit’ab nafsak
ﻻ ﺪﺍﻋﻴﺔ ﻟﻟﺘﻌﺏ
La daa’iyah litta’bi
Saya mempunyai kabar baru
ﻋﻨﺪﻱ ﺃﺨﺒﺎﺮﺠﺪﻴﺪ
‘Andii akhbaar gadiid
ﻋﻨﺪﻱ ﺃﺨﺒﺎﺮﺠﺪﻴﺪ
‘Indi akhbaar jadiid
ﻋﻨﺪﻱ ﺃﺨﺒﺎﺮﺠﺪﻴﺪ
‘Indii akhbaarun jadiidun
Apa itu?
إِيْه دَاه
Ee daa
إِيْش هِيَ
Iysy hiya
مَاهِيَ
Ma hiya
Baru saja saya melihat seorang cewek cantik
ﺸﻔﺖ ﺃﺤﻟﻰ ﺒﻨﺖ ﻤﻥﺸﻮﻱﱠ
Syuftu ahla bint min syuwayya
ﺸﻔﺖ ﺃﺤﻟﻰ ﺒﻨﺖ ﻤﻥﺸﻮﻱﱠ
Syuftu ahla bint min syuwayya
ﺮﺃﻴﺕ ﺒﻨﺘﺎ ﺠﻤﻴﻟﺔ ﻘﺒﻝ ﻘﻟﻴﻝ
Ra aytu bintan jamiilatan qabla qaliilin
Dimana engkau melihatnya
ﺷﻔﺘﻬﺎ ﻔﻴﻦ
Syuftaha feyn
ﻮﻴﻥ ﺷﻔﺘﻬﺎ
Weyn syuftaha
ﺃﻴﻦ ﺮﺃﻴﺘﻬﺎ
Aina ra aytaha
Bicaralah dengan pelan
ﺇﺘﻜﻟﻡ ﺑﺎﻟﺮﺍﺤﺔ
Itkallim birraaha
ﺗﻜﻟﻢ ﺑﺎﻟﺴﻮﻴﺱ
Takallam bissweys
ﺗﻜﻟﻢ ﺒﺎﻟﺮﺍﺤﺔ
Takallam birraahati
Nanti saja saya telfon kamu karena sekarang saya harus pergi
ﺨﻼﺹﻫﺃﺗﺼﻞ ﺒﻚ ﻋﺸﺎﻥﻫﺄﺮﻮﺡ ﺩﻯﺍﻟﻭﻘﺖ
Khalaash, hattashil bik ‘asyan ha arawwah dil wa’ti
ﺨﻼﺺ ﺴﺄﺘﺼﻝ ﺑﻚ ﻋﺸﺎﻥ ﺴﺄﺮﻮﺡ ﺪ ﻟﺤﻴﻦ
Khalash, sa attashil bik ‘asyaan sa aruuh dilhiin
ﺇﺬﻦ ﺴﺄﺘﺼﻞ ﺒﻚ ﻋﻟﻰ ﺍﻟﻬﺎﺗﻒ ﻷﻨﻲ ﺴﺄﺫﻫﺐ ﺍﻵﻦ
Idzan sa attashilu bika ‘alal haatifi lianny sa adzhabul aana
Saya akan tunggu telfon darimu
ﻫﺄﺴﺘﻥﱠﺘﻠﻔﻮﻨﻙ
Hastanna telfuunak
ﺴﺄﺴﺘﻦﱠﻤﻜﺎﻠﻤﺘﻚ
Sa astanna mukaalamatik
ﺴﺄﻨﺘﻆﺭﺇﺘﺼﺎﻟﻚ
Sa antadzhiru ittishaalaka
Besok kita pergi sama-sama
ﻫﺎ ﻨﺮﻭﺡ ﺒﻜﺮﺓ ﻤﻌﺎ
Hannarwwah bukrah ma’an
ﺴﻨﺭﻮﺡ ﺒﻜﺮﺓ ﺴﻮﻯ ﺴﻮﻯ
Sanruuh bukrah sawa sawa
ﺴﻨﺬﻫﺏ ﻤﻌﺎ ﻏﺪﺍ
Sanadzhabu ma’an ghadan
Jam berapa?
سَاعَة كَمْ
Saa’ah kam
سَاعَة كَمْ
Saa’ah kam
كَمِ السَّاعَة
Kamis-saa’ah
Terserah kamu
عَلَى رَاحْتِكَ
‘Ala rahtak
عَلَى رَاحْتِكَ
‘Ala rahtak
عَلَى رَاحْتِكَ
‘Ala raahatika
Jangan tergesa-gesa / terburu-buru
مَاتِسْتُعْجِلْش
Matista’jilsyi
مَا تَسْتَعْجِل
Ma tista’jil
لاَ تَسْتَعْجِل
La tasta’jil
Di depan rumah
قَدَّامُ الْبَيْت
Uddaamil beyt
قَدَّامُ الْبَيْت
Guddamil beyt
أمَامَ الْبَيْت
Amaamal bayti
Di mana liftnya
فِيْن الأسَانْسِيْر
Feynil asansiir
وَيْن الْمَصْعَد
Weynil mash’ad
أَيْنَ الْمَصْعَدُ
Aynal mash’adu
Hati-hati
خَلِّي بَالَك
Khalli baalak
إحْتَرِسْ
Ihtaris
كُنْ حَذْرًا
Kun Haadziran
Aku rindu padamu
ﻮﺤﺸﻨﻲ / ﻮﺤﺸﺘﻴﻧﻲ
Wahisyni / Wahisytiini
ﺃﻨﺎ ﻤُﺸﺘﺎﻖ ﺇﻟﻴﻚ
Ana musytaaq ilayk
ﺃﻨَﺎ ﻤُﺸﺘﺎﻖ ﺇﻟﻴﻚ
Ana musytaaqun ilaika
Mana bapakmu
فِيْن أبُوْك
Feyn abuuk
وَيْن أبُوْك
Weyn abuuk
أيْنَ أَبُوْك
Ayna abuuka
Mana ibumu
مَمْتَك فِيْن
Mamtak feyn
وَيْن أُمَّك
Weyn ummak
أَيْنَ أُمُّكَ Ayna ummuka
Apakah anda telah menikah
إِنْتَ مِتْجَوِّز
Inta mitgawwiz?
أنْتَ مُتَزَوِّجْ؟
Inta mitzawwij?
هَلْ أَنْتَ مُتَزَوِّج
Hal anta mutazawwijun
Saya belum menikah
أنَا لِسَّ مُتَجَوِّز
Ana lissa mitgawwiz
أنَا لِسَّ مُتَزَوِّج
Ana lissa mitzawwij
أَنَا لَمْ أتَزَوَّج
Ana lam atazawwaj
Belum
لِسَّ
Lissa
لِسَّ
Lissa
لَمْ
Lam
Kurang ajar / sedikit adabnya
قَلِيْلُ الأَدَبِ
Aliilul adab
قَلِيْلُ الأَدَبِ
Qaliilul adab
قَلِيْلُ الأَدَبِ
Qaliilul adabi
Saya capek / letih
أنَا تَعْبَان
Ana ta’baan
أنَا تَعْبَان
Ana ta’baan
أنَا تَعْبَان
Ana ta’baanun
Ia sakit
ﻫُﻮَ ﻤَﺮﻴْﺽ
Huwa mariidh
ﻫُﻮَ ﻤَﺮﻴْﺽ
Hua mariidh
ﻫُﻮَ ﻤَﺮﻴْﺽ
Huwa mariidhun
Tidak masuk akal
مُشْ مَعْقُوْل
Musy ma ul
غَيْرُ مَعْقُوْلٌ
Ghair ma’guul
غَيْرُ مَعْقُوْلٌ
Ghairu ma’quul
Saya tidak tahu
أنَا مُشْ عَارِف
Ana musy ‘aarif
أنَا مَافِي مَعْلُوْم
Ana ma fi ma’luum
أنَا لاَأَعْرِف
Ana laa a’rif
Keluar!!
إطْلَق بَرَّه
Ithla’ barrah
أُخْرُج
Ukhruj
أُخْرُج
Ukhruj
Masuk!!
خُشُّ جَوَّة
Khussyu gawwah
خُشُّ جَوَّة
Khussyu jawwah
أُدْخُل
Udkhul
Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat adanya persamaan antara bahasa Arab Fush-ha dan ‘Ammiyyah juga adanya tambahan dan perubahan kata. Semoga dengan penjelasan singkat ini akan sangat bermanfaat bagi kita semua.
Dalam bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Isim (kata benda), Fi`il (Kata kerja) dan Huruf (kata bantu).
A. Isim اَلإِسْمُ (Kata benda)
Secara bahasa Isim berarti nama, yaitu sebutan yang menunjukkan atas suatu yang dinamakan, apakah sebutan itu pada jenis maupun pada unsurnya. Kata نَاسٌ atau رَجُلٌ adalah nama untuk suatu jenis yang dinamakan manusia atau laki-laki, dan Ahmad أحْمَدُ adalah nama untuk individu yang dinamakan Ahmad. Semua kata ini adalah Isim. Dalam pengertian yang paling sederhana merujuk padanan dalam bahasa Indonesia, maka Isim adalah nominal.
Sedangkan dalam istilah Nahwu, Isim adalah suatu kata yang menunjukkan makna tersendiri dan tidak terikat dengan waktu. Yang terbagi menjadi Mudzakkar ( مُذَكَّرٌ) yaitu yang menunjukkan atas laki-laki, contoh; رَجُل = laki-laki, dan Muannats ( مُؤَنَّثٌ) yang menunjukkan atas feminis, contoh;مَدْرَسَةٌ (sekolah). Tanda-tanda umum untuk mengetahui apakah suatu kata itu termasuk mudzakkar atau Muannats dapat dilihat pada akhir kata, jika pada akhir kata tersebut terdapat huruf Ta Marbuuthah (تَاءُ مَرْبُوْطَة) atau kata itu menunjukkan perempuan, maka ia termasuk Muannats (terlepas dari muannats majazi). Bila kosong dari tanda di atas maka kata tersebut adalah mudzakkar.
Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui suatu kata dalam bahasa Arab itu adalah Isim? Terlebih di saat kita pertama kali belajar Bahasa Arab dan Nahwu yang tentunya tidak mengetahui makna kata dan tidak juga mengetahui apakah suatu kata mengandung makna yang terikat dengan waktu atau tidak. Caranya mudah, yaitu dengan mengetahui tanda-tanda Isim pada suatu kata yang membedakannya dari dua jenis kata lainnya. Setiap kata yang mengandung atau dapat menerima salah satu dari tanda-tanda di bawah ini, maka kata tersebut adalah Isim.
Ada beberapa tanda yang terletak pada suatu kata yang menunjukkan bahwa jenis kata tersebut adalah Isim. Tanda-tanda tersebut dapat dilihat dari segi arti dan lafadz.
Segi arti. Untuk mengetahui apakah suatu kata termasuk isim, dapat dilihat dari maknanya. Atau kata tersebut dapat disandarkan kepada kata lainnya baik subjek (faa`il) atau permulaan kalimat (mubtada`). Contoh; عَادَ الْمُسَافِرُوْنَ, isim dalam kalimat ini bersandar pada fiíl (kata kerja) yang menunjukkan ia adalah faa`il, contoh isim dalam kalimat sebagai mubtada adalah مُحَمَّدٌ سَافَرَ.
Segi Lafadz. Ada beberapa tanda yang mennjukkan suatu kata dapat dikategorikan sebagi Isim, yaitu :
Tanwin التَّنْوِيْنُ yaitu bunyi nun sukun pada akhir kalimat yang ditandai dengan harakat double ــًـ ــٍـ ــٌـ. Contoh;, خَالِدٌ atau زَيْدًا, dan قَانِتَاتٍ. Kata-kata tersebut adalah Isim karena boleh dimasuki tanwin.
Kata yang dapat dimasuki dan dihubungkan dengan Alif dan Lam ( ﺃﻟ ) pada awal kata. Setiap kata yang didahului atau boleh menerima huruf Alif dan Lam, maka kata tersebut adalah Isim. Contoh; اَلْكَاتِبُ= seorang penulis, اَلْمُؤْمِنُ= orang mukmin, اَلْمُسَافِرُ= orang yang bepergian. Semua kata ini adalah Isim ditandai dengan adanya AL di awal kata.
Kata yang dapat dimasuki oleh Jarr اَلْجَرُّ. Baik jarr disebabkan oleh adanya huruf jarr maupun karena Idhafah. Contoh, اَلْحُرَّاسُ عَلَى السَّطْحِ, kata Sath-hi dibaca kasrah karena dimasuki oleh huruf jarr yaitu Ála عَلَى. Contoh karena Idhafah : كِتَابُ الطَّالِبِ kata At-Thalibi dibaca kasrah (jarr) karena bersandar kepada kata Kitaab (buku).
Huruf-huruf Jarr antara lain : مِنْ = dari (permulaan), إِلَى= ke, kepada, عَنْ= dari (lepas, meninggalkan), عَلَى= atas, فِيْ= di, di dalam, رُبَّ= barangkali, kadang-kadang (sedikit atau banyak), اَلْبَاءُ / ﺒِ= dengan, اَلْكَافُ / ﻜَ= seperti (menyerupai), اَللاَمُ / ﻟِ= untuk. Dan termasuk juga huruf-huruf sumpah حُرُوْفُ الْقَسْمِ, seperti; ﺍﻟﻭَﺍﻭُ hanya untuk Isim Zhahir, اَلْبَاءُ untuk Isim Zhahir dan Dhamir, dan ﺍﻟﺗﺍﺀ khusus dengan kata ﺍﷲ. Contoh; وَاللهِ, بِاللهِ, تَاللهِ, semuanya bermakna “Demi Allah”.
Kata yang dapat dimasuki oleh Harf Nida (kata panggilan) contoh; يَا زَيْدٌ (Wahai Zaid) dimasuki oleh Ya harf nida, contoh lain, يَاعَبْدَاﷲِ .
Kata yang dapat diubah bentuknya menjadi Tashgir التَّصْغِيْرُ (mengecilkan) contoh: جَبَلٌ (gunung) menjadi جُبَيْلٌ (gunung kecil), contoh lain, عَصْفُوْرٌ menjadi عُصَيْفِيْرٌ(burung kecil).
Kata yang dapat dijadikan Mutsanna (yang menunjukan atas dua) dan jamak (plural). Contoh; kata طَالِبٌ dijadikan طَالِبَانِ – طَالِبُوْنَ – طَالِبَاتٌ
Demikian tanda-tanda umum untuk mengetahui dan mengenali suatu kata, apakah ia tergolong Isim atau bukan. Untuk memperkaya kosa kata (Mufradat) mengenai Isim, ada baiknya kata-kata dalam lampiran 1 dihafalkan untuk lebih membantu dalam mengetahui bentuk katanya apakah ia Isim ataukah bukan.
B. FI`IL اَلْفِعْلُ (Kata Kerja)
Fi’il secara bahasa berarti kejadian atau pekerjaan. Padanannya dalam bahasa Indonesia adalah kata kerja atau verbal. Sedangkan dalam istilah Nahwu, Fi’il adalah kata yang menunjukkan atas suatu makna tersendiri dan terikat dengan salah satu dari tiga bentuk waktu; masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Contoh; kata كَتَبَ adalah kata yang menunjukkan makna menulis dan terikat dengan masa yang telah lalu, يَكْتُبُ adalah kata yang memnunjukkan makna menulis yang terikat dengan masa sekarang atau akan datang, dan أكتُبْ juga adalah kata yang menunjukkan makna penulisan dan terikat dengan masa yang akan datang. Demikian pula dengan contoh-contoh lain seperti: نَصَرَ يَنْصُرُ أُنْصُرْ (menolong), عَلِم يَعْلَم اعْلَمْ (mengetahui), جَلَسَ يَجْلِسُ اجْلِسْ (duduk), ضَرَبَ يَضْرِبُ اضْرِبْ = (memukul), فَهِمَ يَفهَمُ افهَم (mengerti/ memahami).
Perubahan bentuk dari setiap kata dalam Bahasa Arab merupakan pembahasan Ilmu Sharaf atau dalam istilah yang lebih luas: Morphologi. Sedangkan dalam Ilmu Nahwu, unsur utama yang diperhatikan adalah kedudukan kata tersebut dalam struktur kalimat. Meski setiap kata dasar dalam bahasa Arab banyak mempunyai varian bentuk kata sesuai dengan kegunaan dan maknanya masing-masing, yang paling penting dalam Ilmu Nahwu adalah jenis-jenis semua kata tersebut dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu; Isim, Fi’il, dan Huruf.
Dalam Ilmu Nahwu, pembagian fi’il terbatas pada tiga macam saja, yaitu kata kerja yang menunjukkan kejadian di masa lalu (Fi`il maadhi), sekarang/akan datang (Fi`il Mudhaari`), dan kata kerja perintah (Fi`il Amar). Rincian keterangannya adalah sebagai berikut:
Fi’il Maadhi اَلْفِعْلُ الْمَاضِى
Yaitu kata kerja yang menunjukkan suatu pekerjaan atau kejadian yang berlangsung pada masa sebelum waktu penuturan. Contoh: خَطَبَ, سَمِعَ , انْطَلَقَ , اسْتَعْمَلَ . Ada beberapa tanda untuk menyirikan bentuk kata ini. Dari segi arti, dapat dilihat dari bentuk katanya yang menunjukkan suatu pekerjaan atau kejadian yang berlangsung pada masa sebelum waktu penuturan. Sedangkan tanda secara Lafdzi dapat berupa: Pertama, kata tersebut dapat dimasuki oleh “Qad” ﻗَﺪْ . Kedua, kata tersebut dapat dimasuki oleh Ta Al-Faaíl, seperti; سَافرْتُ سَافرْتَ سَافرْتِ . Ketiga, kata tersebut dapat dimasuki oleh Ta ta’nis sakinah, seperi: اسْتمعَتْ سَافرَتْ جَلسَتْ. Hukum fiíl Madhi dalam I’rab adalah Mabni (tidak berubah harakah akhir hurufnya).
Fi’il Mudhaari’ اَلْفِعْلُ الْمُضَارِعُ
Yaitu kata kerja yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada saat dituturkan (sekarang) atau sesudahnya (akan datang). Misalnya; يَصْلُحُ . Dinamakan Mudhari’ karena menyerupai isim.
Tanda-tanda Mudhari’adalah dapat dimasuki oleh Siin اَلسِّيْنُ / ﺳَ dan Saufa سَوْفَ. Juga dapat dimasuki oleh huruf jazm dan Nashab لَمْ, لاَ النَّاهِيَة, لاَمُ الاَمْرِ, إِنْ , أَنْ, لَنْ. Tapi harus diingat, terkadang ada kata Fi`il Mudhaari` namun maknanya Maadhi. Itu terjadi jika kat tersebut didahului oleh huruf Lam, seperti dalam kalimat: لَمْ يَحْضُرْ (belum/tidak datang). Hukum I’rab bagi fi’íl Mudhaari’ adalah Mu’rab (dapat berubah harakah ahir hurufnya) selama tidak dimasuki oleh Nun Taukid نُوْنُ التَّوْكِيْد dan Nun Niswah نُوْنُ النِّسْوَة.
Fi’il Amar الْفِعْلُ الأَمْر
Yaitu kata yang menunjukkan tuntutan tercapainya pekerjaan tersebut setelah masa pengungkapan. Contoh: seorang ayah atau kawan dan lain-lain memerintahkan kepada seseorang untuk belajar, dia mengatakan تعَلَّمْ (Belajarlah), atau ﺇﻗﺮَﺀْ (bacalah), atau انْطَلِقْ (pergilah). Atau ﺇسْتَغْفِرْ (bertobatlah).
Tanda-tanda fi’íl amar dapat berupa dimasuki oleh Nun Taukid نُونَ التَّوْكِيْد (huruf Nun pada akhir kata yang berfungsi untuk menunjukkan kesungguhan dan ketegasan tuntutan). Nun Taukid ada dua macam yaitu Khafifah (ringan) dan Tsaqilah (berat). Perbedaan keduanya dari segi bentuk adalah Nun Taukid Khafifah berbaris sukun ـنْ, sedangkan Nun Taukid Tsaqilah bertasydid dan berharakat fathah ـنَّ .
Atau dimasuki huruf Ya Al Mukhatabah يَاءُ الْمُخَاطَبَة (huruf Ya sukun di akhir kalimat sebagai kata ganti orang kedua perempuan, yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa tuntutan ditujukan kepada perempuan). Contoh: قُوْمِي (Bangunlah kamu-perempuan!), yang asal katanya قُمْ,untuk laki-laki. Atau: اُكْتُبي (Menulislah! Kamu perempuan), dari asal kata perintahnya untuk laki-laki أُكْتُبْ. Sedangkan Hukum fiíl amar dalam I’rab adalah Mabni.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan. Tanda-tanda Fi’il yang paling utama, baik Fi’íl Madhi, Mudhaari’ dan Amar secara umum ketika berada dalam struktur kalimat adalah:
Kata tersebut dapat didahului oleh ﻗﺪْ.
Kata itu didahului HurufSin السِيْنُ atau Saufa سَوْفَ.
Masuknya Ta Ta’nis Sakinah تاءُ التَّأنِيْث السَّاكِنَة (huruf Taa sukun yang masuk pada akhir kata). Tanda ini hanya untuk Fi’il Madhi saja dan fungsinya adalah untuk menunjukkan bahwa Isim yang terpaut dengan Predikat ini berbentuk feminis (muannats).
Kata yang dimaksud menunjukkan makna tuntutan dan kata tersebut bisa menerima huruf Yaa Mukhathabah ﻴﺍﺀُ الْمُخَاطَبَة atau Nun Taukiid نُوْن التوْكِيْد .
C. HARF اَلْحَرْفُ (huruf/kata bantu)
Harf atau Huruf adalah jenis kata yang berfungsi sebagai kata bantu. Kata ini maknanya tidak berdiri sendiri dan hanya dapat diketahui jika bersandingan dengan kata lain, baik Isim atau Fi’il.
Tanda Harf tidak menerima tanda-tanda Isim atau Fi’il. Huruf adalah kata tanpa tanda pengenal. Kalau kita mengenal Jim dengan titik di bawah dan Kha dengan titik di atas, kita mengenal Ha tanpa titik. Demikian juga, kita mengenal jenis kata Isim dan Fi’il dengan tanda-tanda yang telah disebutkan di atas, maka kita mengenal jenis kata Harf tanpa tanda dan tidak menerima tanda-tanda Isim atau Fi’il.
Ada beberapa macam kata yang termasuk dalam jenis Huruf sesuai dengan fungsinya yang mempengaruhi status kata yang dimasukinya. Macam-macam itu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Huruf yang dapat masuk ke dalam Isim maupun Fiíl, dan huruf tersebut tidak mempunyai kedudukan apapun dalam I’rab. Contoh, kata “Hal” هَلْ seperti diseutkan dalam Al-Qur`an هَلْ اَتَاكَ حَدِ يْثُ الْغَاشِيَة.
Huruf yang dikhususkan pada isim, dan huruf tersebut mempunyai fungsi serta kedudukannya dalam I’rab. Contoh, huruf “Inna” إنّ dan “Fii” فِيْ, seperti disebutkan dalam Al Quran : ﺇﻦﱠ ﺍﷲَ يُحِبُّ الَّذِ يْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِي سَبِيْلِه.
Adapun huruf-huruf yang masuk ke dalam isim dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
Huruf Jarr (حُرُوْفُ الْجَرِّ)
Seperti; Min (مِنْ), Ila (إِلَى), ‘An (ﻋَﻦْ ), ‘Ala (عَلَى), Fi (فِيْ), Baa’ (الْبَاء), Al-Kaaf (الْكَافُ), Al-Laam (ﺍﻠﻼَﻢ ), Wau al-Qasam (ﻮَﺍﻮُﺍﻠﻘﺴﻢ ), Taaul Qasam ( ﺘﺎﺀُﺍﻠﻘﺴﻢ), Hatta (حَتَّى), Rubba (ﺭُﺏﱠ ), Mudz ( مُذْ), Mundzu ( مُنْذُ), Khalaa ( خَلاَ), ‘Adaa ( عَدَا) dan Khaasya (خَاشَا).
Kesemua huruf ini menjarr (akhir kata dibaca kasrah) isim yang terletak setelahnya, dan isim yang ada setelahnya majrur dengan Kasrah, contoh, فِي الْبَيْتِ (di rumah), أنْتِ كَالْقَمَرِ (Engkau laksana bulan), kata al-baiti dan al-Qamari dibaca kasrah karena didahului oleh huruf jarr dan tanda jarrnya adalah kasrah pada akhir kata.
Huruf Nida (حُرُوْفُ النِّدَاءِ) yang digunaka untuk memanggil
Huruf-huruf tersebut adalah; Ya (يَا), Aya (اَيَا), Hayya (هَيَّا), Ayyu (أَيّ), Al-Hamzah ( اَلْهَمْزَةُ). Isim yang terletak setelahnya menjadi Manshub (dinashabkan dengan harakat fatha). Jika ia dalam posisi sebagai Mudhaaf (مُضَافٌ) atau yang menyerupai mudhaaf ataupun nakirah yang tidak dimaksudkan, maka isim tersebut di-Rafa’ dengan dhamma.
Contoh; kalimat يَا عَبْدَ الله (wahai Abdullah) dan ( أَ مُحَمَّدُ=Hai Muhammad). Kata “Abdallah” dibaca fatha (nashab) karena posisinya sebagai mudhaaf. Sedangkan kata “Muhammad” dibaca dhamma (rafa’) karena nama yang dipanggil adalah isim nakirah yang ditujukan jelas kepada seseorang yang bernama Muhammad. Jika ia nakirah yang tidak dimaksudkan, maka dapat dibaca dengan harakah fatha (فَتْحَة ).
Inna dan kawan-kawannya (ﺇﻦﱠ ﻮَﺃﺨﻮَﺍﺗﻬﺎ )
Yaitu; Inna (ﺇﻦﱠ =sesungguhnya), Anna (ﺃﻦﱠ ), Lakinna (tetapi لَكِنَّ=), Ka anna (ﻜﺄﻦﱠ =seakan-akan/bagaikan), La’alla (لَعَلَّ=moga-moga/mudah-mudahan), Layta (لَيْتَ=moga saja) dan La ( ﻻَ=tiada). Kesemua huruf ini masuk ke dalam kalimat yang terdiri dari Mubtada dan Khabar .
Mubtadanya harus dinashabkan dan dinamakan Isim Inna sedangkan Khabarnya harus dirafa’ dan disebut khabar Inna, contoh kalimat mubtada` khabar; مُحَمَّدٌ مَاهِرٌ=(Muhammad pintar), ketika kalimat ini dimasuki oleh Inna atau salah satu dari kawan-kawannya, menjadi (إِنَّ مُحَمَّدًا مَاهِرٌ), Maka mubtadanya dibaca fatha karena dimasuki atau didahului oleh Inna dan dinamakan Isim inna sedangkan khabarnya dibaca dengan Dhamma karena ia menjadi khabar inna.
Huruf yang dikhususkan pada Fi`íl. Huruf-huruf tersebut memiliki kedudukan dan fungsi dalam I’rab. Contoh: أُرِيْدُ أَنْ أَشْرَبَ (saya mau minum). Huruf-huruf ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
Huruf Nashab (حُرُوْفُ النَّصْبِ)
Yaitu An ( ﺃﻥْ), Lan (ﻟﻥْ ), Kay ( كَيْ), Idzan (ﺇﺬَ َﻥْ ), Lam ta’lil (لاَمُ التَّعْلِيْلِ), Lam al-juhuud (لاَمُ الْجُحُوْدِ), Fa as-sababiyah ( فَاءُ السَّبَبِيَّة) dan Hatta ( حَتَّى). Semua huruf ini akan menashab fi’il Mudhari’ dan setiap fi’il yang berada setelahnya akan Manshub dengan fatha. Jika fi’il tersebut termasuk al-Af’aal al-Khamsa ( اَلأَفْعَالُ الْخَمْسَة= يَفْعَلاَنِ, يَفْعَلُوْنَ,تَفْعَلاَنِ , تَفْعَلُوْنَ, تَفْعَلِيْنَ) maka huruf Nuunnya harus dihilangkan.
Contoh: أَدْرُسُ كَيْ أَنْجَحَ (saya belajar agar lulus), لَنْ يَلْعَبُوْا (mereka tidak akan bermain). Kata anjaha dinashabkan dengan fatha karena didahului oleh huruf Kay dan kata Yal’abuu dinashabkan dengan menghilangkan huruf Nun karena kata tersebut adalah salah satu dari bentuk Al-Af’aal al-Khamsa.
Huruf Jazam (حُرُوْفُ الْجَزْمِ)
Yaitu; Lam (ﻟﻢْ ), Lamma (لَمَّا), Lam al-amar (لاَمُ الأَمْرِ), La an-nahiyah (لاَ النَّاهِيَة) dan In (ﺇﻦْ ). Kesemua huruf ini menjazam fi’il mudhaari’ . Dan setiap fi’il yang berada setelah huruf-huruf ini harus majzum dengan sukuun atau dengan menghapus huruf Nun jika ia termasuk Al-Af’aal al-Khamsa atau dengan menghapus huruf illat . Jika fi’il tersebut Mu’tal akhir (huruf akhirnya adalah huruf illat ; alif – wau – ya). Contoh: kalimat لاَ تَلْعَبْ (jangan bermain), إِنْ تَدْرُسُوْا تَنْجَحُوْا فِى الإمْتِحَانِ (jika kalian belajar maka kalian akan lulus dalam ujian – in menjazam dua fi’il), dan لَمْ يَرْمِ (Tidak/belum melempar) dengan menghapus huruf Illatnya yaitu Yaa pada يَرْمِى.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sungguh Ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya, ijin salin dan sebarkan kepada Saudara yang memerlukannya.
Ya Allah jika Saudaraku yang baik ini, sedang tidur, jagalah & segarkanlah bangunnya.
Jika sedang beribadah, terimalah ibadahnya.
Jika sedang berdo’a, kabulkanlah do’anya.
Jika sedang bekerja, ringankan kerjanya, berkahilah kerjanya dan jadikan sebagai bagian dari ibadah dan amal shalehnya.
Jika sedang usaha, mudahkan, lancarkan, bimbinglah dan berkahilah usahanya.
Jika sedang kesulitan, berilah kesabaran, berilah petunjuk, bebaskanlah kesulitannya, berilah dia pembimbing dan penolong dari sisi MU.
Jika sedang sakit tabahkanlah dan sembuhkanlah.
Jika sedang sedih, gembirakanlah.
Jika sedang cemas, tentramkanlah hatinya dan lapangkan dadanya.
Jika sedang lupa dan khilaf, ampunilah, maafkanlah dan sayangilah dia.
Jika sedang berbahagia, karuniakanlah rasa syukur.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bolehkah saya bertanya beda
BalasHapusاشتقت لك
اشتقت إليك
وحشتني
Apakah ada perbedaan diantara tiga kata tersebut. Terima kasih