Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan
oleh: Muhammad saat

ALHAMDULILLAHIRABBIL ALAMIIN

ALHAMDULILLAHIL KAWWIYIL SULTHO...NUH

ALWA KIHILBURHA.....NUH

ALMAKSUDIFIL WUJUDI KAROMUHU WAIH SA.....NUH

TA'ALA WAZKUHU WA ALIMASA.....NUH

KHALAKAL HALSA FITNAH WAKAWA ALIha ILMA..
ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥّ ﻣُﺤَﻤّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ
ALLAHUMMASOLLIALA SAYIDINA WAMAULANA MUHAMMADIN..SHOHIBUL SAFAAH. WA ALA ALIHI WA ASHABIHI WAMAN TABIA RUSDAH.
LAHAULA WALA KUATA ILLA BILLAAAAAH....

، ﺃَﻣّﺎ ﺑَﻌْﺪُ

ﻳَﺎﺃَﻳّﻬَﺎ ﺍﻟّﺬَﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮْﺍ ﺍﺗّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦّ ﺇِﻻّ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻣُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib tidak pernah bosan-bosannya untuk menghimbau diri khatib secara pribadi dan para jama’ah sekalian untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah di mana saja kita berada dengan berupaya semaksimal mungkin mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena tidak ada bekal terbaik di hari kiamat kelak yang membuat kita mulia di sisiNya melainkan dengan taqwa. Karena tidak ada yang mampu menjadi tameng kita dari adzab dan api neraka-Nya melainkan adalah taqwa yang kita miliki.

ﻭَﺗَﺰَﻭَّﺩُﻭﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟﺰَّﺍﺩِ ﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ 197: ‏)

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa.” (QS. al-Baqarah:197)

Dan Rasulullah bersabda,

ﺍِﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻴْﺜﻤُﺎَ ﻛُﻨْﺖَ ﻭَﺃَﺗﺒِْﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ

ﺍْﻟﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ ﻭَﺧَﺎﻟِﻖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺨُﻠﻖٍُ ﺣَﺴَﻦٍ

“Bertakwalah kamu di mana saja kamu berada, dan sertakanlah olehmu kejahatan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya (kejahatan tersebut), serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”. (HR. at-Tirmidzi, dengan sanad hasan shahih).

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Ada sebuah Ungkapan atau kalau boleh ia disebut motto hidup yang cukup sederhana,

“Tidak akan pernah kembali hari-hari yang telah berlalu”.

Kenapa kita katakan sederhana? sebab ungkapan ini cukup familiar di telinga kita, bahkan ia terkadang bagaikan angin yang lalu begitu saja, atau ungkapan picisan kuno yang tidak ada arti bagi sebagian orang, bahkan anak-anak kecil saja tahu dan mengerti kalau hari-hari yang telah dilewatinya tidak akan pernah terulang dan kembali lagi.
Tentunya tidak bagi para pemerhati kehidupan atau orang-orang yang selalu merenungi dan menghayati hidup yang dijalani, juga tidak bagi orang yang selalu mengevaluasi diri dan ingin hari-harinya yang sekarang dan yang nanti lebih baik dari hari-harinya yang telah lalu. Karena baginya hari-hari yang telah lalu adalah sejarah sekaligus pelajaran untuk menatap dan manata hidup di masa depan yang lebih gemilang, pelajaran mahal yang tidak bisa dihargai dengan lembaran-lembaran kertas yang kini telah berubah menjadi sembahan, hari-hari yang telah berlalu terus akan menyisakan kenangan dan kenikmatan bagi siapa saja yang menghabiskannya untuk sesuatu yang indah dan penuh makna..

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Tentunya bagi seorang mukmin hari-hari adalah sebuah kesempatan yang berharga untuk beramal dan berinvestasi sebanyak-banyaknya yang tidak akan pernah ia sia-siakan begitu saja. Sehingga ia selalu berupaya untuk mengisi lembaran-lembaran hidupnya dengan sesuatu yang mendatangkan keridhaan dan kecintaan AllahTa’ala. Sebagaimana kita tahu Rasulullah bersabda,

ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻦِ ﺇِﺳْﻼَﻡِ ﺍْﻟﻤَﺮْﺀِ ﺗَﺮْﻛُﻪُ ﻣَﺎﻳَﻌْﻨِﻴْﻪِ

Antara kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna bagi dirinya.”. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albany)

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Kalau hari-hari yang biasa dijalani oleh seorang mukmin begitu ia manfaatkan sebaik mungkin, apalagi jika ia berada di hari-hari yang di dalamnya terdapat bonus-bonus dan ‘seabrek’ keistimewaan yang disediakan dan begitu menjanjikan, tentunya betul-betul tidak sedikitpun ia akan sisakan hari dan waktunya kecuali untuk mengejar dan meraih semua bonus-bonus dan keistimewaan nan menggiurkan. Dia akan tampak agresif dan kompetitif dan siap bersaing serta berupaya mengungguli demi sebuah prestasi yang akan diraih. Allah Ta’ala berfirman,

ﻓَﺎﺳْﺘﺒَﻘُِﻮﺍ ﺍْﻟﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧﻮُﺍ ﻳَﺄْﺕِ

ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻋَﻠﻰَ ﻛُﻞِّ ﺷَﺊٍ

ﻗَﺪِﻳﺮٌ

“…Maka berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu .”(QS. Al-Baqarah:148)

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Hari-hari yang indah dan didambakan itu kini sudah  datang,,sudah menemui kepada kita lagi, hari-hari yang terdapat pada bulan yang sangat istimewa di mata Sang Pemiliknya dan bagi siapapun yang mengetahui keistimewaannya, tamu nan agung yang selalu dinanti-nanti oleh semua orang yang merindukannya, dia adalah bulan ramadhan bulan rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan shadaqah, bulan pendidikan dan madrasah orang-orang yang beriman, bulan dilipat-gandakan pahala dari setiap amalan yang dikerjakan di dalamnya dan masih banyak lagi nama-nama yang indah untuknya yang belum disebutkan, sesuai dengan banyaknya kebaikan dan keutamaan di dalamnya.
Allah Ta’ala berfirman,

ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍَّﻟﺬِﻱ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥُ

ﻫُﺪﻯً ﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻬُﺪَﻯ

ﻭَﺍْﻟﻔُﺮْﻗَﺎنِ

“( Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. 2: 185)

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Dan wahai hamba-hamba Allah yang haus akan pengabdian dan ketaatan kepada-Nya, jangan biarkan ia berlalu dan lewat begitu saja di depan mata kita, cukuplah ramadhan yang lalu menjadi pelajaran dan sekaligus penyesalan yang nyata buat kota, karena telah menyia-nyiakan kesempatan yang ada, yang telah Allah anugerahkan kepada kita, dengan hanya membawa sedikit dari sekian banyak dan berlimpah ruahnya kebaikan-kebaikanNya yang tersedia. Atau boleh jadi tidak sedikitpun pahala yang terbawa, karena banyak amalan utama yang tidak terjaga, dan hilang dengan sia-sia.

ﺃَﻗُﻮْﻝُ ﻗَﻮْﻟِﻲ ﻫَﺬﺍ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟِﻲ ﻭَﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻟِﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﻩُ ﺇِﻧّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻐَﻔُﻮْﺭُ ﺍﻟﺮّﺣِﻴْﻢِ

Khutbah ll

ﺇِﻥّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ِﻟﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩُ ﻭَﻧَﻌُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﺳَﻴّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥّ ﻣُﺤَﻤّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﻭﺑﻌﺪ ,

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Pernahkah kita berpikir kalau ramadhan ini adalah ramadhan terakhir yang Allah taqdirkan buat kita, maka apa yang kita akan perbuat di dalamnya?
Seseorang yang tahu kalau hidupnya akan berakhir saat itu, pastinya dia akan menyiapkan segala bekalnya dengan sebaik dan sesempurna mungkin. Maka dia akan menjadikan ramadhannya kali ini menjadi ramadhan terbaik dan berkualitas dari sebelum-sebelumnya.

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Tentunya untuk menjadikan ramadhan lebih baik dan berkualitas, dibutuhkan persiapan yang ekstra serius dan sungguh-sungguh. Khususnya yang lebih diprioritaskan adalah menyiapkan ilmu-ilmu syar’i seputar ramadhan itu sendiri. Sehingga dengan bekal tersebut betul-betul seseorang akan menjalani ramadhannya dengan Iman dan ihtisab (hanya mengharap pahala dan ridha Allah semata), Rasulullah bersabda,

ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺇِﻳﻤَﺎﻧًﺎ ﻭَﺍﺣْﺘِﺴَﺎﺑًﺎ ﻋُﻔِﺮَ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﺗَﻘَﺪَّﻡَ ﻣِﻦْ ﺫَﻧْﺒِﻪ
ِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah (ihtisab), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (Muttafaq’alaih).

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Hanya dengan bekal ilmu syar’i yang cukuplah, insya Allah ibadah yang dijalani selama sebulan penuh menjadi ibadah yang maqbulah (diterima oleh Allah Ta’ala) karena semata-mata melaksanakan perintah Allah melalui tuntunan Rasul-Nya shallallahu’alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ ‏
“Barangsiapa yang beramal (beribadah) yang tidak ada perintah dari kami, maka ibadahnya tertolak”. (HR. Muslim)

Ma’asyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Demikianlah, semoga khutbah yang singkat ini bisa menjadi renungan dan motivasi bagi kita semua untuk menjadikan ramadhan kali ini menjadi lebih berarti dan penuh berkah ilahi. Amin.

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻠْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎﺕِ، ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ ﺍْﻷَﺣْﻴَﺎﺀِ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﺇِﻧَّﻚَ ﺳَﻤِﻴْﻊٌ ﻗَﺮِﻳْﺐٌ ﻣُﺠِﻴْﺐُ ﺍﻟﺪّﻋَﻮَﺍﺕِ .
ﺭَﺑّﻨَﺎ ﻻَﺗُﺆَﺍﺧِﺬْ ﻧَﺎ ﺇِﻥْ ﻧَﺴِﻴْﻨَﺎ ﺃَﻭْ ﺃَﺧْﻄَﺄْﻧَﺎ ﺭَﺑّﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﺤْﻤِﻞْ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺇِﺻْﺮًﺍ ﻛَﻤَﺎ ﺣَﻤَﻠْﺘَﻪُ ﻋَﻠََﻰ ﺍّﻟﺬِﻳْﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻨَﺎ ﺭَﺑّﻨَﺎ ﻭَﻻَ ﺗًﺤَﻤّﻠْﻨَﺎ ﻣَﺎﻻَ ﻃَﺎﻗَﺔَ ﻟَﻨَﺎ ﺑِﻪِ ﻭَﺍﻋْﻒُ ﻋَﻨّﺎ ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺍﺭْﺣَﻤْﻨَﺎ ﺃَﻧْﺖَ ﻣَﻮْﻻَﻧَﺎ ﻓَﺎﻧْﺼُﺮْﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻘَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳْﻦَ .
ﺭَﺑَﻨَﺎ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍْﻷَﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ . ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ .

ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ! ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺄْﻣُﺮُ ﺑِﺎﻟْﻌَﺪْﻝِ ﻭَﺍﻟْﺈِﺣْﺴَﺎﻥِ ﻭَﺇِﻳﺘَﺎﺀِ ﺫِﻱ ﺍﻟْﻘُﺮْﺑَﻰ ﻭَﻳَﻨْﻬَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻔَﺤْﺸَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻐْﻲِ ﻳَﻌِﻈُﻜُﻢْ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥَ، ﻓَﺎﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﻳَﺬْﻛُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺷْﻜُﺮُﻭﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﻧِﻌَﻤِﻪِ ﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺄَﻟُﻮْﻩُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ﻳُﻌْﻄِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺬِﻛْﺮُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻛْﺒَﺮُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Cara Ampuh Untuk Mengatasi Error Windows Stop Code di Windows 7, 8, dan 10

FORMAT ADMINISTRASI TPQ LENGKAP DAN CONTOH BUKU

Kitab Safinah (Safinatun An-Najah) Lengkap Arab dan Terjemah